PAINAN -Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menggelar pelatihan dengan tema pengawasan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Pelatihan ini laksanakan selama 2 hari Di hotel Triza Painan dengan peserta sebanyak 20 orang peserta baru -baru ini.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Pesisir Selatan diwakili Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska, dan dihadiri unsur Dinas PUPR, Dinsos PprPA, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Bapedalitbang, Dinas Koperasi dan UMKM, Camat IV Jurai dan peserta pelatihan.
Dalam sambutannya Sekda Mawardi Roska menjelaskan bahwa sinergitas antara Pemerintah Daerah dengan PPDI ini dapat membantu percepatan terwujudnya aksesibilitas bagi disable, atau warga masyarakat dengan kebutuhan khusus agar mereka juga ikut dapat merasakan pembangunan sebagaimana layaknya orang normal.
“Tentunya, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan punya keinginan untuk menciptakan tempat dan lingkungan kerja yang adil, aman dan nyaman, termasuk sarana dan prasarana inklusif bagi penyandang disabilitas,” katanya.
Selanjutnya ia menyampaikan agar adanya peran aktif dari hadirin yang hadir untuk mengkritisi setiap infrastruktur yang dibangun pemerintah sehingga menjadikan infrastruktur yang dibangun Berpihak kepada kelompok rentan.
“Infrastruktur kita belum berpihak kepada Kelompok rentan, kelompok rentan itu disabilitas, orang tua dan anak-anak,”papar sekda.
Ketua DPC IWAPI Pessel, Chici Gamiachi dalam sambutannya menyampaikan pembiayaan kegiatan ini didapatkan dari Dana Hibah Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
“Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam mengisi lapangan kerja dibidang pembangunan dan infrastruktur. Peserta yang berpatisipasi dalam pelatihan ini berjumlah 20 orang dari Jurusan Teknik Sipil yang mewakili 15 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan,” paparnya.
Dalam kegiatan ini IWAPI mendatangkan Narasumber dari Universitas Ekasakti Padang, Dian Wahyuni Dewi Fitri, ST, MT dan Tim Teknis dari Dinas PUTR, Heri Susilo. Metode pelatihan dibuat dalam bentuk free test, paparan dari narasumber, tanya jawab dan post test. (son)