Bukittinggi – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi mengelar Serah Terima Jabatan (Sertijab) Rektor dari rektor lama Prof Dr Ridha Ahida kepada rektor baru Prof Dr. Silfia Hanani, S. Ag. M. Si. Senin (12/8).
Sertijab yang di pusatkan di Gedung Student Center Kampus UIN Bukittinggi, Kubang Putiah itu dihadiri oleh para dekan, guru besar dan jajaran civitas akademik UIN Bukittinggi.
Silfia Hanani, merupakan guru besar sosiologi UIN Bukittinggi, sebelum dilantik jadi rektor oleh Menteri Agam, H Yaqut Cholil Qoumas pada 9 Agustus 2024 lalu, Silfia Hanani menjabat sebagai Direktur Pascasarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Putra asal tanah datar kelahiran 1970 an itu menyelesaikan pendidikan SI di Fakultas Syariah Jurusan Jinayah Siasyah, IAIN Imam Bonjol Padang tahun 1995, kemudian S1 Sosiologi di Universitas Andalas tahun 1998. Selanjutnya menyelesaikan pendidikan Magister (S2) Bidang Antropologi-Sosiologi di Universitas Padjadjaran Bandung (2002) dan terakhir S3 diselesaikan di Fakulti Sain Sosial Kemanusiaan Universiti Kebangsaan Malaysia tahun 2009.
Bahkan jauh sebelum dilantik sebagai rektor, ternyata Silfia Hanani juga pernah berkecimpung di dunia jurnalistik.
Setelah tamat kuliah, Prof. Silfia tidak meninggalkan dunia jurnalistik meskipun dirinya telah pindah dan mengajar di Batu Sangkar, Kab. Tanah Datar. Sambil mengajar, profesi wartawan tetap digelutinya
“Sampai saat ini kartu wartawan saya masih ada di simpan. Saya tercatat sebagai wartawan madya di PWI waktu itu. Tapi sekarang tidak wartawan lagi,” kata Prof. Silfia kepada wartawan usai mengelar Sertijab di Kampus UIN Bukittinggi di Kubang Putiah.
Profesi wartawan berakhir ketika dirinya melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Universitas Padjajaran sekitar tahun 2001. Meskipun profesi wartawan telah dua puluh tahunan ditinggalkan. Namun Prof. Silfia masih merasa bangga karena telah menjadi bagian dari Harian Haluan, koran yang bersejarah di Sumatera Barat.
Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani mengatakan, beberapa hal penting yang harus selalu dijaga dari UIN Bukittinggi yakni berkaitan dengan kualitas akademik.
Hal itu merupakan garansi sebagai penyelenggara pendidikan. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan hal itu, secara bersama-masa harus menjalankan visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya.
“Setelah high quality adalah hal yang lebih penting, yakni bagaimana mewujudkan kampus ini menjadi universitas yang memiliki karakter sendiri. Ini yang harus diwujudkan untuk selanjutnya,” katanya.
Ia mengajak untuk terus mengupdate diri secara individu, jangan pudur motivasi untuk mengupdate diri atau kualitas diri. Sehebat apapun katanya, kalau tidak mengupdate diri akan terjadi keterbelakangan sehingga tidak bisa mengerjakan apa yang ada di depan.