PARIK MALINTANG – Akibat tingginya curah hujan, badan jalan provinsi lintas Sungai Limau – Lubuak Basung via Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman yang terban sekitar dua tahun lalu, kini tampak semakin parah.
Sudah tidak bisa dilewati, khususnya untuk kendaraan roda empat.
Jembatan darurat atau bailey yang dibangun pemerintah di Luhuang, lokasi terbannya badan jalan, juga tampak terancam dan, dikhatirkan ikut ambruk ke jurang berkedalaman sekitar 50 meter tersebut.
Karenanya Kapolsek Sungai Garinggiang mengambil kebijakan untuk menutup ruas jalan tersebut.
Kapolsek, Iptu Bambang Adrian kepada wartawan, Jumat (24/6), mengatakan bahwa tindakan penutupan ruas jalan tersebut dilakukan guna menghindari jatuhnya korban.
“Jika pengendara dibiarkan melintas maka dikhawatirkan jembatan itu ambruk. Tentu akan ada korban. Pasalnya, bailey yang telah dibangun pemerintah itu kini juga sudah terancam,” jelasnya.
Disebutkan Bambang Adrian, kondisi badan jalan itu sebenarnya sudah terjadi senjak beberapa tahun lalu dan telah dilakukan upaya perbaikan.
Bahkan, untuk sementara pemerintah juga sudah memasang jembatan darurat untuk mobilitas masyarakat.
Belakangan, karena sering hujan dan badan jalan itu kerap dihantam air bah. Akibatnya, kerusakan badan jalan itu semakin parah. Tanah yang jadi bantalan jembatan darurat pun terlihat terus tergerus.
Terakhir, pada Jumat (24/6) dini hari, tanah penyangga jembatan arah Sungai Limau, juga terban.
“Jadi tidak mungkin lagi untuk dilewati. Apalagi tanah dibawanya juga terlihat ada yang retak,” terang Kapolsek.
Sekitar sebulan yang lalu, jembatan itupun sudah pernah ditutup.
Namun karena masyarakat terus melewatinya, pemerintah kemudian mengambil kebijakan utnuk menambah panjang bailey.
Dengan ditutupnya ruas jalan tersebut, masyarakat yang hendak ke Sungai Garinggiang kini terpaksa melewati ruas jalan di Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu.(213)