Oleh : ABZ Sutan Makmur
Terkadang kita merasa sepertinya wabah Covid-19 sudah tidak ada lagi di Sumbar. Di Kota Jam Gadang Bukittingi orang hanya memakai masker sebagai antisipasi kalau-kalau ada razia oleh Satpol PP.
Di Kota Padang, juga demikian, masker hanya digantung di telinga atau di pasang di dagu saja. Lebih jauh lagi, jika kita lihat di Pasar Bandar Buat, para pedagang tidak lagi ada yang memakai masker.
Bahkan kalau ditanya kenapa mereka tidak menggunakan masker, jawabnya sangat enteng “Corona itu pinyakik urang kayo, kalau ka kanai, lah dari dulu harus nyo kami kanai, tapi sampai kini ndak ado urang pasa ko nan kanai Corona doh”
Di Komplek saya tinggal, dalam minggu ini ada 3 keluarga yang terpapar Covid-19 yang sampai saat ini masih dirawat dan di isolasi di rumah sakit.
Kebetulan memang mereka terpapar paska kembali dari luar daerah Sumbar, meteka juga tidak bisa mengetahui dengan jelas dimana sebenarnya mereka terpapar Covid-19 itu.
Tapi yang pasti banwa semua itu adalah bukti bahwa Covid-19 belum
pergi dari Bumi Ranah Minang.
Di berbagai media kita juga dikagetkan dengan berita, bahwa sejak tanggal 2 Maret 2021 Virus B117 asal Inggeris mulai bermutasi di Indonesia. Disinyir bahwa virus B117 lebih cepat bermutasi dibanding varian Covid-19.
Maka, tetaplah gunakan masker dan patuhi protokol kesehatan yang sudah dicanangkan pemerintah jika sedang berada diluar rumah atau bepergian. Janganlah mada juga.(*)