PAYAKUMBUH-Kepolisian Resor Payakumbuh mengungkap jaringan narkoba internasional Selasa (18/12) sore. Pelaku berjumlah empat orang. Memasok sabu asal Malaysia untuk diedarkan di Ranah Minang lewat jalur Riau.
“Pelaku dua pasang. Dua diantaranya, suami istri,” kata Kapolres Payakumbuh AKBP, Endrastyawan Setyowibowo , kepada Singgalang, tadi malam.
Keempat pelaku masing masing diketahui bernama Muhammad Zadirun (25) asal kampung Bukit Barisan, Kota Pekanbaru dan istrinya Nofia alias Nofi alias Vivi (23). Keduanya disinyalir adalah kaki tangan jaringan narkoba lintas negara.
Kemudian, dua lainnya masing masing Andriandi alias Aan alias Ani (28) dan teman lelakinya Relly alias Ipir alias Irel (32) yang merupakan warga asli Bukittinggi dan punya jaringan narkoba ke Malaysia.
Khusus nama terakhir, dirawat setelah kena tembak di bahagian pahanya. Kapolres menyebut, keempatnya sudah sejak dua hari ini dikejar kejar.
“Jadi mereka ini berasal dari Riau dan Bukittinggi. Mereka mensuplai sabu sabu dan ekstasi untuk Sumbar,” jelas Endras.
Minggu (16/12) malam lalu, polisi sudah memburu pelaku yang melintas di jantung Kota Payakumbuh. “Mereka lari ke Luhak, mobilnya ditinggal di sana. Mereka kabur naik gojek ke Bukittinggi,” terang Kapolres.
Sebelum melarikan diri, keempat tersangka sempat dikejar kejar ke dalam hutan. Bahkan, mobilnya tabrakan dengan mobil polisi. “Lewat aplikasi gojek, kita telusuri keberadaan pelaku, akhirnya terdeteksi di Bukittinggi,” ulas Endrastyawan.
Pengejaran ini berlanjut sejak Senin hingga Selasa (18/12) siang. “Tadi siang, kami ke Bukittinggi. Menyisir pelaku, tapi tidak dapat. Ada alat bukti bong, pelaku sudah memilih hendak lari ke Riau,” imbuh Kapolres.
Lanjut cerita, aksi kejar kejaran antara polisi dan pelaku yang sebelumnya meminjam mobil di Bukittinggi, berlanjut hingga ke Payakumbuh.
“Mobil pelaku, kita tabrak di depan Mapolsek Payakumbuh di Kaniang Bukik, Payakumbuh Utara. Mereka ada empat orang, yang satu kabur masuk kolam. Kita tembak,” katanya.
Nah, sebelum ditembak petugas itu pula, pelaku sempat mencebur ke dalam kolam. “Pelaku ini kita duga memiliki senjata api rakitan. Dia sudah lama kita intai. Mereka pemain licin , susah nangkapnya,” jelas Kapolres didampingi Kasat Resnarkoba dan Kapolsek Kota Payakumbuh.