PADANG – Puluhan orang yang mengatasnamakan Jaringan Pembela HAM Sumbar menggelar aksi unjuk rasa di Mapolda Sumbar.
Aksi itu terkait tewasnya Afif Maulana (13), seorang pelajar yang tewas karena diduga dianiaya oleh oknum Shabara Polda Sumbar, Rabu (26/6).
Jaringan ini tergabung dari beberapa BEM mahasiswa, LBH Padang dan beberapa organisasi kemahasiswaan.
Pantauan di lapangan, terlihat beberapa orang melakukan orasi secara bergantian dan memajangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka ke Polda Sumbar.
Aksi ini sempat membuat kemacetan di Jalan Sudirman, karena puluhan orang ini melakukan orasi di depan Mapolda Sumbar.
“Mana kapolda. Turun kapolda. Keluarga korban sudah disini. Ucapan belasungkawa jangan berani hanya di media saja,” kata Direktur LBH Padang, Indira Suryani saat menyampaikan orasi.
Koordinator Jaringan Pembela HAM Sumbar, Elvin Mahendra, mengatakan, pihaknya akan gencar terkait korban-korban yang diduga mendapat penyiksaan oleh oknum kepolisian.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mendatangi para pendemo yang melakukan unjuk rasa di depan Mapolda Sumbar, Rabu (26/6).
Setiba di sana, jenderal bintang dua itu menciumi foto almarhum Afif Maulana yang diduga menjadi korban penganiayaan oknum Shabara Polda Sumbar.
“Ini wujud saya cinta dia. Dia anak saya, dia adik saya. Kalau boleh nangis, saya nangis sekarang,” kata Irjen Pol Suharyono saat memberikan keterangan dihadapan seluruh pendemo.
Suharyono memastikan tidak ada tindakan kekerasan yang dialami Afif Maulana.
Meski begitu, pihaknya mengakui ada kesalahan prosedur terhadap 18 remaja terduga pelaku tawuran saat dibawa ke Mapolsek Kuranji.