“Dari 18 remaja itu, tidak ada Afif Maulana. Saya pernah kelas 1 SMP Muhammadiyah, saya juga alumni Muhammadiyah, saya anggota IPM. Ini adik saya. Enggak mungkin saya tega bunuh dia. Enggak mungkin, demi Allah,” ujar Suharyono.
Dikatakan, pihaknya menegaskan apabila ada oknum polisi yang menyimpang, dirinya siap bertanggungjawab.
“Saya tanggungjawab. Semua tanggungjawab. Kami yang tanggungjawab. Serahkan ke kami untuk mengusut kasus ini,” katanya.
Terakhir Suharyono mengucapkan belasungkawa secara langsung kepada kedua orangtua Afif Maulana. Bahkan dirinya juga mendoakan almarhum.
“Mohon maaf manakala ada anggota kami kelakuannya kurang profesional, kami akan tindak tegas,” tutupnya.(109)