Padang  

Jemaah Haji Embarkasi Padang dan Banjarmasin 2025 Diterbangkan Lion Air, Ini Penjelasan Kemenag

Jemaah haji. (ist)

 

PADANG – Pemerintah menetapkan tiga maskapai penerbangan untuk mengangkut jemaah haji Indonesia tahun 1446H/2025M, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Group. Khusus untuk Embarkasi Padang (Sumatera Barat) dan Banjarmasin (Kalimantan Selatan), jemaah akan diterbangkan menggunakan Lion Air – perubahan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan Garuda Indonesia.

Hal ini diumumkan langsung Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat, Mahyudin, usai penutupan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter di Asrama Haji Padang.

Alasan Pergantian Maskapai: Efisiensi dan Kapasitas Pesawat

Mahyudin menjelaskan, Lion Air dipilih karena menggunakan pesawat Airbus A330-900neo dengan kapasitas 423 penumpang, lebih besar dibandingkan pesawat Garuda yang hanya memuat 393 jemaah per penerbangan.

“Dengan kapasitas lebih besar, jumlah kloter berkurang dari 17 menjadi 15, sehingga memudahkan logistik dan penjadwalan,” jelas Mahyudin.

Tanggapan atas Kekhawatiran Keterlambatan (Delay)

Beredar kekhawatiran di masyarakat terkait reputasi Lion Air yang sering dikaitkan dengan delay pada penerbangan domestik. Namun, Mahyudin menegaskan bahwa penerbangan haji menggunakan sistem khusus (cateran/booking time) yang berbeda dengan penerbangan reguler.

“Penerbangan haji tidak menggunakan sistem connecting seperti penerbangan biasa. Pesawat akan langsung ke Arab Saudi dan kembali ke Indonesia untuk menjemput jemaah berikutnya. Jika ada gangguan, maskapai sudah menyiapkan pesawat cadangan,” tegasnya.

Jadwal Penerbangan dan Persiapan Keberangkatan

Jemaah haji Embarkasi Padang dijadwalkan berangkat 2 Mei 2025. Kemenag telah berkoordinasi dengan Lion Group (termasuk Super AirJet) untuk memastikan kesiapan operasional.

“Kami telah audiensi dengan Dirut Super AirJet (Lion Group) untuk memastikan layanan terbaik. Jemaah tidak perlu khawatir,” tambah Mahyudin.