PADANG – Ratusan jemaah umrah PT BMP dari Sumatera Barat dan mitranya, terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka sudah empat hari menunggu di negara itu, tanpa ada kepastian.
Tidak hanya jemaah yang akan berangkat, tetapi juga ada yang sudah selesai melaksanakan rangkaian ibadah umrah dan mau pulang ke Padang juga tertahan di Kuala Lumpur. Sebagian besar jemaah dari BMP sendiri dan sebagian lagi dari mitra PT BMP,seperti dari PT Rindu Baitullah, Padang.
Menurut Direktur Utama PT Rindu Baitullah, Epi Santoso yangikut serta dalam jemaah umrah,sampai saat ini belum ada kepastian dari Direktur PT BMP, Edi Kurniawan, kapan mereka akan diberangkatkan.
“Kami merasa ditipu PT BMP dan kini terlantar di Kuala Lum pur. Ada 91 jemaah umrah Rindu Baitullah yang mengambil paket perjalanan ke PT BMP,” katanya kepada Singgalang, Rabu (28/3).
Ia mengatakan, biaya paket mulai dari visa, tiket domestik, tiket international, Land Arrange- ment (LA) di Kuala Lumpur dan LA di Saudi sudah dibayar sebesar Rp19 juta perjemaah.
“Kami baru tahu tertipu setelahsampai di Kuala Lumpur. Tiket SV yang dijanjikan tidak ada dan LA di Kuala Lumpur juga mengatakan, Edi Kurniawan DirekturUtama BMP, belum memberikan tiket jemaah ke mereka. Sayangnya, Pak Edi Kurniawan lewat WA tidak memberi kepastian kapan kami berangkat dan hotel di Kuala Lumpur tidak ada, maka terpaksa kami yang harus bayar hari kedua dan seterusnya,” ujarnya.
Sedangkan Al Fadly, anak Erna De- wita yang kini terlantar di KualaLumpur mengakui, sudah empat hari orang tuanya terlantar. Rencananya Jumat mereka akan dipulangkan kembali ke Padang. “Jemaah ada yang diminta menambah Rp2,5 juta, dan khusus yang dari Padang diminta tambah Rp7 juta,” katanya.
Sementara Direktur Utama PT BMP Edi Kurniawan melalui pesan WhatsApp mengatakan pihaknya akan memberangkatkan jemaah yang terlan tar. Ia mengaku sedang mengurus itu semua, dan kerugian dari PT Rindu Baitullah ia berjanji akan mengganti. (hendri)