PADANG ARO – Mencuatnya nama Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal sebagai kandidat calon gubernur periode 2020-2025 mendapat sokongan dari Jenggala Solsel. Seperti disampaikan Jon Mathias selaku Ketua Jenggala Center Solsel pada awak media di Muara Labuh, Jumat (19/7).
Pihaknya menilai, sosok jenderal bintang dua putra Minangkabau itu merupakan tipe pemimpin eksekutor, tegas dan religius yang layak memimpin Sumbar.
“Sengaja kami bersama salah satu unsur niniak mamak menemui Pak Kapolda untuk maju sebagai kandidat gubernur baik jalur independen maupun partai politik,” kata Jon Mathias.
Menurutnya, Jenderal asal Agam itu dinilai dekat dengan seluruh lapisan masyarakat. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. “Jika Pak Fakhrizal menjadi gubernur nantinya, fungsi pengawasan, pengamanan dan eksekusi bisa berjalan dalam menjalankan roda pemerintahan. Apalagi, melihat rekam jejak kedinasannya di kepolisian cukup baik. Mulai dari satuan Intel, Propam dan satuan di Reserse,” sebutnya.
Melihat dari kaca mata Jon Mathias, perkembangan Sumbar secara umum, jauh tertinggal dari provinsi tetangga seperti, Riau dan Jambi.
“Padahal, dahulu perkembangan dua provinsi tersebut masih berada di bawah Sumbar. Namun, sekarang Sumbar tertinggal baik sektor infrastruktur maupun ekonomi,” katanya.
Sehingga, imbuhnya dalam memimpin Sumbar dibutuhkan pemimpin eksekutor bukan yang pemimpin teoritis. “Figur tegas, amanah dan religius, saya lihat ada sama Jenderal Fakhrizal,” lanjutnya.
Selanjutnya, atas dukungan dan apresiasi yang diberikan oleh Kapolda Sumbar terhadap lulusan Akpol terbaik asal Solsel, M.Idris. Ia bersama tokoh masyarakat Solsel juga mengingatkan Jenderal Fakhrizal untuk bisa berkunjung ke Solsel.
“Mengingat, perhatian dan penghargaan yang begitu besar untuk putra terbaik daerah, melalui Kapolres Solsel, Kapolda menginstruksikan untuk memberangkatkan orangtua dan kakak dari M.Idris serta memfasilitasi segala sesuatu sejak wisuda di Akpol Semarang hingga ke Istana dilantik Presiden Jokowi,” tuturnya.
Ia menyebutkan, sosok kepemimpinan Irjen Pol Fakhrizal menurun dari kakeknya yang dulu merupakan panglima perang di massa Tuanku Imam Bonjol.
“Kakek dari Pak Kapolda dulu adalah panglima di era penjajahan,” katanya.(von)