PADANG – Kondisi olahraga Sumatera Barat tidak sedang baik-baik saja. Pasca Ronny Pahlawan terpilih sebagai Ketua KONI Sumbar secara aklamasi pada Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) tahun lalu, dunia olahraga Ranah Minang bak hidup segan mati tak mau.
Sederet permasalahan muncul ke permukaan hingga berbuntut pada urungnya pencairan anggaran olahraga. Imbasnya, proses pembinaan olahraga prestasi terganggu, lantaran pemerintah provinsi ogah mencairkan anggaran KONI melalui Dispora Sumbar.
Hal ini berdampak langsung terhadap para atlet, bukan saja terhambatnya Pelatprov, namun juga menyangkut uang bulanan atlet yang nyaris satu tahun ini tak diterima para duta olahraga.
Hingga triwulan pertama tahun 2023 situasi belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Anggaran tak jua kunjung cair. Padahal tahun ini atlet Sumatera Barat bakal mengikuti babak kualifikasi PON 2024 Aceh-Sumut tahun depan.
Dari informasi yang dikumpulkan media ini, tidak ada tanda-tanda pelaksanaan Pelatprov. Padahal tak lama lagi bakal dilangsungkan Porwil 2023 yang berlangsung di Pekanbaru.
Tak hanya itu, untuk tiket mengikuti PON 2023, beberapa Cabor harus melakoni Pra kualifikasi PON seperti Kejurnas dan Pra PON.
Ketua KONI Kota Solok, Rudi Horizon mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Menurutnya, pemerintah daerah dan KONI Sumbar harus menyudahi polemik yang terjadi.
“Yang dirugikan itu atlet, mereka selama ini sudah muak dengan kondisi yang terjadi. Jangankan hak mereka yang belum terbayar, Pelatprov saja belum jelas sampai saat ini,” ujar Rudi, Sabtu (1/4/2023).
Rudi mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam pembinaan olahraga prestasi.
Menurutnya, KONI adalah perpanjangan tangan dari pemerintah dalam melakukan pembinaan olahraga.
“Sudah semestinya pemerintah memberikan anggaran kepada KONI yang kepengurusannya legal dan diakui oleh KONI Pusat.”
“Kita tentu paham, KONI justru membantu pemerintah dalam pembinaan olahraga prestasi, pemerintah harus hadir dalam kondisi apa pun. Untuk itu, sudahi polemik ini. Jika tidak, sama-sama kita lihat saja kehancuran olahraga Sumatera Barat,” jelasnya.