SIMPANG AMPEK – Jarum jam baru menunjukan pukul 16.40 Wib, ketika John Kenedy Azis sampai di daerah Koto Laweh, Nagari Ujuang Gadiang, Kecamatan Lembah Malintang, Pasaman Barat, Minggu (14/10). Masih sore, memang, tapi daerah tersebut tampak sudah mulai gelap.
Awan hitam yang menyelimuti membuat warga ketakutan. Mereka takut, kalau-kalau banjir bandang yang terjadi Jumat (12/10) lalu, terulang kembali.
Kalaulah yang ditakuti benar-benar terjadi, entah, bagaimana lagi nasib mereka. Nasib anak-anaknya yang trauma atas prestiwa yang kini membuat mereka terancam kelaparan. Ya, kelaparan. Sebab, beras yang hendak mereka masak ikut terendam.
“Jadi, tidak hanya kasur dan pakaian, Pak. Semua terendam,” aku salah seorang dari puluhan ibu rumah tangga yang sore menjelang senja itu sengaja berkumpul di depan sebuah mesjid di Koto Laweh, dengan harapan ada bantuan yang bisa mereka terima.
Memang, ketika politisi Partai Golkar, John Kenedy Azis datang dan memberikan bantuan, berupa puluhan dus biskuit, mie instan dan kain sarung, dari wajahnya, ibu-ibu itu tampak senang. “Terima-kasih, Pak, bantuannya,” ujar salah seorang diatara mereka.