PARIK MALINTANG – Terenyuh mendengar informasi dari Ketua Forum Gasan Peduli, Anggota DPR-RI, H. John Kenedy Azis, mengutus salah seorang tenaga ahlinya menemui Saldo Ramadhan (19) pelajar yang kini tengah penderita ‘tumor ganas’ di Paku Aji, Korong Mandailiang, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman, Sabu (22/8).
Tenaga Ahli John Kenedy Azis, Asmadi Basyir, yang kebetulan juga tengah melakukan kunjungan kerjanya ke daerah pemilihan, sampai di kediaman Saldo Ramadhan, Sabtu sore. Dia datang bersama Ketua Gasan Peduli, Afdhal Afnil, Kedatangannya tampak disambut oleh ayahanda Saldo, Salmin Piliang,
“Maaf, ibu Saldo ada di dalam, lagi menyusuhi adiknya Saldo yang baru lahir,” ujar Salmin, sembari menyuguhi tamunya air mineral. Dia pun menyebutkan bahwa Saldo adalah anak pertama dari empat bersaudara.
Tadinya, aku Salmi, mereka tinggal di Bekasi, Jakarta dengan penghidupan sebagai pedagang. “Kami hidup pas-pasan. Ya, maklum, saya hanya pedagang yang berjualan dari pasar malam ke pasar malam,” ujarnya.
Kehidupan di rantau mulai terasa pahit ketika putera sulungnya jatuh sakit. Awalnya terjadi pembengkakan di atas mata, atau dibawa alis mata sebelah kiri Salmin. Dari hari ke hari, bengkak itu semakin besar sehingga pelajar SMK itu terpaksa berhenti mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan.
Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan. Baik secara medis, maupun tradisional. “Saya tak tahu apa sakitnya. Apa kanker, tumor atau penyakit lainnya. Namun yang jelas, kata dokter di Rumah Sakit Cipto, pembengkakan di mata Salmin harus segera dioperasi. Supaya tidak menjalar ke mata sebelah, mata yang kirinya harus dikorbankan,” terang Salmin.
Demi keselamatan Saldo Ramadhan, mereka pun memutuskan tindakan operasi, sebagai mana saran dokter. Dan, Saldo menjalani operasi sekitar satu tahun yang lalu. Usai operasi, dokter menyarankan supaya Saldo, kemo. Tapi, karena berbagai pertimbangan, mereka memilih cara pengobatan lain.
Disebutkan Salmin, tidak lama setelah operasi, pembengkakan kembali terjadi. Bengkaknya kian hari, kian membesar, hingga akhirnya Saldo dibawa pulang ke kampung. Berharap ada cara pengobatan lain.
Kehidupan terasa sulit bagi Salmin ketika di rantau dia tidak bisa berusaha. Sebab, wabah virus corona telah membuatanya terkurung. Tidak bisa berjualan. Sementara dapur harus diasapi dan anak kini perlu pula diobati.
“Dalam kesulitan, kami pun berusaha pulang, menyusul Saldo yang telah duluan ke kampung. Dan, saya baru pulang sekitar dua bulan lalu,” aku Salmin.
Kini bengkak di kepala Saldo sudah sangat besa. Benar-benar sangat mengganggu aktivitasnya. Berekat bantuan berbagai pihak, Saldo pun dibawa berobat ke rumah sakit. Beberapa hari lalu, pihak RSUD Parikmalintang merujuk Saldo ke RSUP M. Djamil di Padang untuk menjalani operasi.
“In Syaa Allah, Senin besok, Saldo akan di rawat di M. Djamil. Apakah akan langsung di operasi, saya tidak tau. Saya tidak mengerti soal medis,” ujar Salmin. Sembari berharap, anaknya bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Diakui Salmin, anaknya kini bisa berobat ke rumah sakit berkat bantuan berbagai pihak. Terutama pemerintah daerah.
“Kini ada lagi bantuan dari Pak John, Anggota DPR-RI. Atas bantuan dan kepeduliannya, kami ucapkan terima-kasih yang sebesar-besarnya. Terima-kasih, Pak John Kenedy Azis,” ujar Salmin. (darmansyah)