Kini, kata sang ayah dari tiga anak itu, di Padang Pariaman banyak irigasi atau ‘kapalo banda’ yang rusak, jalan dan jembatan yang putus akibat bencana. Sehingga tidak sedikit petani di daerah ini yang tidak bisa turun ke sawah gara-gara ketiadaan air. “Bisa dibayangkan, kalau ini dibiarkan, masyarakat kita bisa kelaparan,” terangnya.
Begitu pula dengan jalan dan jembatan yang putus, dan ada banyak yang ditemui, bila dibiarkan berlarut-larut, itu dampaknya sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Biaya hidup jadi tinggi. “Jadi, kami rasa, inilah yang perlu diprioritaskan dulu,” ulas politisi Partai Golkar tersebut.
Disamping membangun infrastruktur dan mengembangkan usaha-usaha masyarakat, yaitu mulai dari usaha pertanian, perdagangan, industri dan usaha jasa, JKA – Rahmat pun akan berusaha menggenjot mutu pendidikan, terutama pendidikan agama. Kemudian juga mengembangkan sektor kepariwisataan.
Namun, menurut John Kenedy Azis, semua itu bisa diwujudkan tentu dengan dukungan seluruh elemen masyarakat. Dia menyadari bahwa dirinya bukan lah malaikat. Karenanya, dia selalu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Padang Pariaman. “Jadi, saya dan Rahmat ini hanyalah sebagai yang dipercaya masyarakat untuk memimpin,” tukasnya.
Sementara tokoh muda yang sukses di dunia usaha, Rahmat Hidayat menyebutkan, kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka (John Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat) adalah sebuah amanah yang sangat besar yang harus mereka emban dan perjuangkan. “In Syaa Allah, bersama masyarakat kita akan bangun Padang Pariaman menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sekarang, kata Rahmat, tidak ada lagi cerita menang kalah. Semua kemenangan buat masyarakat. Masyarakat menunggu perubahan. “Untuk itu, mari bersama-sama kita wujudkan perubahan itu,” timpalnya. (dmn)