Abdullah Ahmad lahir di Padang Panjang pada 1878. “Ayahnya adalah H. Ahmad, seorang guru surau dan pedagang kain bugis di zamannya,” tulis M. Yusran Ilyas, dalam profil Syekh Abdullah Ahmad di Buku “Riwayat Hidup dan Perjuangan 20 Ulama Besar Sumatera Barat” (1981).
Dodi, Harsabrilianda (2014) menulis, kiprah SMA DR . H. Abdullah Ahmad PGAI dari tahun 1995 -2012 adalah suatu tinjauan tentang dinamika sebuah sekolah swasta di Sumatra Barat yang mengisi pendidikan dalam bentuk sekolah swasta.
Pertumbuhan siswa SMA PGAI yang berdiri pada tahun 1982 berjalan perlahan, tetapi pasti. Sekolah Adabiah lebih maju dari pada Sekolah SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI, karena ketersedian sarana prasaranadi Adabiah lebih maju dari pada SMA PGAI. Kedua sekolah ini didirikan oleh DR H Abdulah Ahmad. Lembaga pendidikan yang bermunculan di berbagai nagari Minangkabau memberikan peran besar bagi perkembangan nagari-nagari. Hal ini juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Padang dengan berdirinya Yayasan Dr. Abdullah Ahmad, yang dikenal dengan PGAI (Persatuan Guru Agama Islam) pada tahun 1919. Pada mulanya cikal PGAI memulai kegiatan lewat Syarikat Usaha Adabiah, yang mendirikan Sekolah Normal Islam dan menerbitkan majalah Al-Munir. Abdullah Ahmad mencoba untuk merealisasikan pendidikan dengan perubahan suatu metode pembelajaran pendidikan yang pada masa lalu bersifat monoton, yaitu dengan cara duduk baselo mengelilingi guru yang duduk di tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor berdirinya Dr. Abdullah Ahmad PGAI, mengungkapkan perkembangan SMA Dr. Abdullah Ahmad PGAI dari tahun 1995 sampai 2012 ,dan menjelaskan tanggapan masyarakat terhadap keberadaan SMA Dr. Abdullah Ahmad PGAI (M.Khudri).