PADANG – Tim pemenangan kampanye pasangan calon (Paslon) Emzalmi-Desri Ayunda menilai KPU Padang tidak netral. Pernyataan tersebut terkait dengan pemasangan alat peraga kampanye (APK) tidak seimbang antara paslon nomor urut satu dan nomor urut dua.
“Ini sudah terlihat indikasi tidak adilnya KPU sebagai ‘wasit’. Jangan sampai suasana pilkada Badunsanak yang disosialisasikan KPU dirusak sendiri oleh KPU,”sebut Zulkifli Koordinator Divisi Penerangan Tim Pemenangan Emzalmi Desri Ayunda, Selasa (27/3/2018).
Dikatakannya, banyak mereka temukan kejanggalan-kejanggalan tidak adilnya KPU tersebut. Salah satunya, pemasangan APK di Berok Siteba, Nanggalo. Dari pemasangan tersebut nampak APK Emzalmi-Desri Ayunda tidak seimbang dengan APK Mahyeldi-Hendri Septa.
Dari enam APK berbentuk spanduk terlihat, empat adalah gambar Mahyeldi-Hendri Septa. Sementara untuk pasangan Emzalmi-Desri hanya dua spanduk. Kondisi itu kontras, palagi dipasang pada lokasi yang dilewati banyak orang.
“Kami sudah cek ke lapangan, tidak ada bekas dirusak oleh oknum masyarakat. Karena tidak ada bekasnya, jelas ini ada unsur kesengajaan,”ujarnya.
Selain meninjau ke lokasi, Zulkifli juga menanyakan pada warga setempat. Ternyata jawabannya, dari semula sejak spanduk tersebut dipasang, tidak pernah berubah.
Ketua KPU Kota Padang Muhammad Sawati dihubungi Singgalang mengakui adanya informasi tidak berimbangnya APK tersebut.
“Saya sudah minta sekretaris untuk meninjau ke lapangan. Kemungkinan dirusak warga,”ujarnya. (yose)