Malang, Jawa Timur adalah kota yang sejuk. Kesejukan yang membawa Malang menjadi salah satu kota yang dituju untuk melanjutkan pendidikan.
Hampir seluruh anak bangsa dari Sabang hingga Merauke menempuh pendidikan di sini. Gedung-gedung kuliah menjulang, mudah terlihat dari kejauhan.
Malang terkenal dengan apelnya. Buah ini sudah lama menjadi komoditi andalan Malang. Perkebunan apel membentang di Batu. Tak salah kiranya Malang dijuluki Kota apel.
Tak pulang dari Malang namanya jika tak membawa oleh-oleh berupa olahan buah apel seperti keripik atau strudel. Dulu Padang juga identik dengan bengkuang. Umbi putih enak dimakan. Waktu ada Terminal Goan Hoat (sekarang jadi Sentral Pasar Raya) dan Terminal Lintas Andalas (sekarang Plasa Andalas), banyak pedagang kecil menjual bengkuang. Biasa kalau orang datang ke Padang kalau tidak membawa pulang bengkuang kurang afdal.
Saking identiknya jenis umbi ini, Padang dijuluki kota bengkuang. Ada tugunya di dekat Basko kemudian digeser ke batas kota antara Padang dan Padang Pariaman.
Sejak terminal tak ada, pedagang bengkuang kalangkabut hendak berjualan kemana. Pedagang kebanyakan one-one ini kehilangan tempat. Janji pemerintah waktu menyediakan tempat UMKM berjualan bengkuang menguap ke langit. Kasihan, mereka tanpa dikomando bergeser di depan kampus UNP, mengikuti kemana arah bus-bus yang tidak menmpunyai terminal itu ngetem mencari penumpang. Mereka pun sempat digusur kesana kemari. Sekarang masih tetap ada one-one berjualan bengkuang, tapi tak banyak.
Pedagang bengkuang sekarang banyak di Padang Pariaman. Mulai dari batas kota sampai simpang Duku Fly Over. Pembeli tetap ada. Mereka pun nyaman berjualan di sana. Berjejer bengkuang segar untuk dibeli. Lama-lama bisa saja bengkuang lekat dengan Padang Pariaman. Menjadi ikon kabupaten ini. Tidak lagi Padang. Padang Pariaman kota bengkuang. Warga Padang protes, bisa saja. Tapi apa yang mau diprotes.
Dulu sempat ada usaha pemerintah memberdayakan petani dan pedagang bengkuang dengan membuat produk olahan. Asbak motif bengkuang masih ada di rumah, sebagai bukti sejarah. Namun, sama saja, usaha pemberdayaan itu menguap ke langit.
Sejak 1914, Malang secara resmi berdiri sebagai kotapraja. Di samping apel, Malang merupakan kota pendidikan.
Julukan Kota Pendidikan dikarenakan banyaknya lembaga pendidikan berdiri di Malang, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Data daari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur 2020, di Malang ada 3 perguruan tinggi negeri dan 46 perguruan tinggi swasta.
Selain itu, terdapat lebih dari 300 ribu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke yang belajar di Kota Malang.