PADANG-Balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2019 bakal digelar 2-10 November mendatang. Ada sebanyak 26 negara dengan 18 tim yang terlibat dalam event yang akan berlangsung ke-11 kalinya di Sumbar.
TdS 2019 ini, dari 19 kabupaten dan kota, hanya 14 kabupaten dan kota yang ikut serta dalam even tersebut. Sedangkan 5 daerah lainnya yakni Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai tidak bisa bergabung, karena adanya berbagai alasan.
Kendati demikian, TdS yang menjadi salah satu kejuaraan balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional di kelas 2.2 Asia Tour ini, ada hal baru disajikan di tahun 2019. Hal baru itu dimana rute etape TdS turut melintasi dua daerah di Provinsi Jambi yakni Sungai Penih dan Kerinci.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, dengan dilibatkannya Provinsi Jambi, maka target penambahan jumlah penonton adalah hal yang dapat dicapai pada tahun 2019. Apalagi TdS menduduki peringkat ke-5 dunia dengan jumlah penonton terbanyak, setelah Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under.
“Sejauh ini kita telah berada di peringkat ke-5 penonton terbanyak even balap sepeda internasional dengan hitungan jumlah penonton setiap event itu diperkirakan 1 juta lebih. Nah di TdS 2019 diperkirakan jumlah penonton bakal bertambah sekitar 100 ribu orang,” jelasnya usai rapat koordinasi finalisasi TdS 2019.
Menurutnya, perkiraan penambahan jumlah penonton itu, atas dasar menghitung jumlah penduduk yang akan menyaksikan TdS disepanjang rute Kabupaten Solok Selatan – Sungai Penuh – Kerinci – dan masuk ke Pesisir Selatan. Rute tersebut merupakan rute baru di TdS 2019, ditambah adanya rute Painan – Padang yang melalui Wisata Mandeh.
“Saya tidak begitu tahu pasti jumlah yang menyebutkan penonton TdS peringkat ke-5 dunia, karena yang menghitung itu UCI (Union Cycliste Internationale). Tapi dengan adanya rute baru ini, kita harapkan penonton bertambah, mana tahu bisa menghantarkan TdS keperingkat ke-4 dunia,” harapnya.
Sejauh ini, upaya yang dilakukan Pemprov Sumatera Barat agar jumlah penonton TdS mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 lalu, meminta kepada bupati/wali kota menyampaikan ke masyarakat yang ada di daerah untuk berbaris di sepanjang rute menyaksikan balap sepeda berkelas internasional. Dengan demikian, perkiraan peningkatan jumlah penonton bisa saja tercapai.
“Saya berharap betul masyarakat bisa bersemangat untuk menyaksikan TdS ini. Nah agar saat menyaksikan balap sepeda, masyarakat dipersilakan untuk membuka semacam tempat bazar atau pasar, agar bergairah perekonomian di momen tersebut,” ungkapnya.
TdS 2019 menempuh dua provinsi dengan total panjang lintasan 1.249,1 kilometer, etape pertama akan dimulai di Kota Pariaman dan berakhir di Kota Padang pada etape kesembilan. Semua etape merupakan kesepakatan antara Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Jambi.
Jalur etape pertama adalah Pariaman–Tanahdatar, dengan panjang lintasan 109,9 KM, pada Sabtu (2/11), jalur kedua Pasaman–Bukitinggi, Panjang lintasan 96,7 KM, pada Minggu (3/11), jalur ketiga Payakumbuh–Sawahlunto, panjang lintasan 112 KM pada Senin (4/11), jalur etape keempat Limapuluh Kota–Dharmasraya, panjang lintasan 175 KM, Selasa (5/11).
Selanjutnya, etape kelima Singkarak–Ambun Pagi, Agam, panjang lintasan 169 KM, pada Rabu (6/11), etape keenam Padangpanjang–Solok Selatan, panjang lintasan 206 KM, pada Kamis (7/11), etape ketujuh Kayu Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar–Dermaga Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi panjang lintasan 81,5 KM, pada Jumat (8/11).
Etape kedelapan Kota, Sungai Penuh, Jambi-Pesisir Selatan, Sumatera Barat, panjang lintasan 198,6 KM, Sabtu (9/11), etape kesembilan Pesisir Selatan–Kota Padang, panjang lintasan 100,4 KM, pada Minggu (10/11).104