Said Didu adalah tokoh pemberani. Hampir tiada hari tanpa mengkritisi pemerintah melalui berbagai akun media sosial. Ia pernah diadukan ke polisi oleh Menkominfes Luhut Binsar Panjaitan tapi tidak membuatnya mengendor.
Perjalanan Said Didu dari Sydney – Melbourne merupakan perjalanan heroik. Dia menempuh perjalanan darat lebih kurang sepuluh jam melalui highway. “Panjangnya 850 km mulus dalam 8,5 jam tanpa bayar. Nyaman. Tidak ada hambatan jalan rusak maupun lampu silau karena jarak dua jalur jalan sangat luas. Beda dengan jalan tol kita yang mesti bayar dan setiap tahun alami kenaikan tarif pula, ” kritiknya.
10 fakta Pilpres 2024
Menjelang siang menyusul bergabung Prof Denny Indrayana, lawyer mantan Wamenkumham yang baru-baru ini bikin geger dengan ulasan “10 fakta Pilpres 2024 ” yang diatur oleh pemegang kekuasaan di Tanah Air. Dia datang bersama istri Ida Rosyidah. Kesempatan untuk mengkonfirmasi tulisannya yang viral di Tanah Air tentang Jokowi yang mengatur Pilpres 2024.
“Yang saya utarakan itu fakta yang terjadi. Bahwa Pilpres berubah tidak seperti analisis saya nanti, itu bisa saja terjadi,” ujarnya.
Dalam tulisannya berjudul ” Bagaimana Jokowi mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies” pakar hukum tata negara itu menerangkan secara lugas. Ia menganggap praktek Jokowi itu tidak etis dan mengganggu demokrasi Indonesia. Denny bertemu dan mewawancarai berbagai tokoh kunci, pejabat negara dan ketum Parpol, untuk menguatkan analisanya.
Dalam tulisan Denny ia tidak menyebut nama tokoh-tokoh yang diwawancarainya. Namun, ketika saya tanya, Denny membeberkannya. Lengkap. Giliran saya sekarang, apakah mau menuliskan atau tidak. Saya memilih tidak menuliskan karena itu perlu konfirmasi kepada masing-masing yang bersangkutan.
Namun, sebenarnya keriuhan tokoh-tokoh antar pimpinan parpol yang saling beranjangsana, telah menampakkan diri secara terang benderang. Pelaku yang disebut Denny yang merusak demokrasi.
Terutama pasca PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capresnya.
Prof Denny ini juga tokoh pemberani, salah satu dari sedikit intelektual yang masih bersuara menyerukan keadilan dan kebenaran.
Saat Denny bercerita yang sangat detil, saya malah mencemaskan keluarganya. Saya menoleh ke Ida Rosyidah, istrinya. ” Tidak cemas, Mbak?” saya tanya.
“Iya lah, Pak. Sampai sekarang saja kami digantung. Sudah berjalan 8 tahun status Pak Denny ditersangkakan belum jelas ujungnya,” sahut Ida sambil tersenyum.
Yang dimaksud Ida adalah kasus payment gateway yang ditangani Polri. Yang
menyoal kebijakan Denny Indrayana di masa menjabat Wakil Menteri Hukum dan Ham.