TOKYO – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meraih penghargaan tertinggi bintang jasa utama The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari Pemerintah Jepang. Penganugerahan ini disampaikan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito melalui upacara kenegaraan di Istana Kekaisaran (Imperial Palace) pada Selasa (10/5).
Jusuf Kalla, meraih penghargaan tertinggi dari Kaisar Jepang Grand Condor of the Order of the Rising Sun,” selain karena jasanya dalam menciptakan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang, juga atas sumbangsihnya terhadap kemanusiaan, khususnya bantuan dan kepedulian M. Jusuf Kalla ketika terjadi tsunami di Fukushima tahun 2011 yang menelan korban 18.000 jiwa.
“Saya merasa bersyukur, diberikan kepada saya The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun oleh Kaisar Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Indonesia dan Jepang sangat kuat. Ini adalah penghargaan bukan hanya ke saya, tapi juga kepada bangsa Indonesia,” demikian disampaikan Jusuf Kalla usai media briefing yang diselenggarakan KBRI di Tokyo Jepang, secara hybrid (off line dan on line) dari Wisma Duta Indonesia di Jepang,
Dia pun mengenang aksi kemanusiaan yang ia lakukan saat terjadinya gempa, yang kebetulan berada di Tokyo ketika gempa hebat itu terjadi dan sedang bersama M. Lutfi yang menjabat sebagai Dubes RI untuk Jepang.
“Saya menyaksikan warga Jepang begitu terlatih menghadapi gempa dan situasi darurat, kita perlu belajar dari mereka. Semua bergerak ke arah yang sudah ditentukan,” kenangnya.
Di Fukushima sendiri ada ratusan warga Indonesia yang butuh bantuan dan perlu dievakuasi. Sementara hubungan komunikasi terputus listrik juga padam.
“Selaku Ketua PMI, dalam situasi tidak menentu saya kemudian berinisiatif membantu. Saya minta agar disiapkan semacam mobil penerangan atau mobil yang dilengkapi laudspeaker dan microphone,” ujarnya.
Dengan kelengkapan tersebut, mobil dia minta berkeliling memutar lagu lagu nasional Indonesia terutama Indonesia Raya.
“Saya memimpin langsung operasi tersebut. Jadi bukan kita yang mencari, tapi kita yang dicari untuk didatangi setelah WNI setelah mendengar sumber lagu lagu nasional.
Hasilnya, dalam 1-2 hari terkumpul 600an orang Indonesia, yang kemudian segera dievakuasi dengan bus keluar dari Fukushima ke tempat lebih aman atau Tokyo,” ujarnya.
Bukan hanya itu, ketika berlangsung seminar tentang tsunami di Sendai 3 Maret 2015 yang diselenggarakan PBB, yang dihadiri Kaisar Akihito beserta istrinya dan Sekjen PBB Ban Ki Moon, M. Jusuf Kalla menceritakan, ketika tampil sebagai pembicara, dirinya menghimbau agar dunia internasional membantu Jepang menyelesaikan rekonstruksi di Fukushima.
“Meskipun Jepang adalah negara kaya dan makmur, tapi ini bukan soal jumlah donasi melainkan perhatian dunia internasional dalam situasi seperti ini sangat diperlukan. Jepang butuh solidaritas internasional sebagai tanda persahabat antar bangsa. Dunia pun tergerak. PMI sendiri mengirim bantuan sebesar 1 juta USD saat itu,” kata Jusuf Kalla.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk penghormatan Jepang kepada tokoh-tokoh terbaik dunia, termasuk Indonesia.
“Saya turut bangga, The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun merupakan penghargaan tertinggi Jepang. Ini adalah bentuk penghormatan Jepang kepada Bapak Wapres Jusuf Kalla yang telah berjasa memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang. Kita harapkan dukungan yang terus menerus dari Bapak Jusuf Kalla, untuk terus mendorong dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang,” ujar Heri. (*)