DHARMASRAYA – Kabut asap mulai menyelimuti wilayah Kabupaten Dharmasraya. Kabut asap diduga berasal dari kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau dan Jambi. Akibat kabut asap tersebut, jarak pandang hanya sekitar 1000 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Edison mengatakan, kondisi kabut asap sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir. Pada Selasa (10/9) pagi, jarak pandang mulai terbatas sekitar 1.000 meter.
“Kabupaten Dharmasraya secara geografis berbatasan dengan Riau dan Jambi. Kuat dugaan kabut yang menyelimuti daerah Dharmasraya merupakan asap kiriman,” ungkapnya kepada Singgalang, Rabu (11/9).
Ia tidak menampik kabut asap disebabkan kebakaran lahan yang terjadi sejak sebulan terakhir. Namun, kebakaran lahan di Dharmasraya dinilainya tidak dominan untuk menyumbang asap karena yang terbakar luasnya satu sampai lima hektare saja.
Menurutnya, BPBD Dharmasraya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait guna menyikapi kabut asap. “Kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan, jika jarak pandang sudah dibawah 1.000 meter baru pemerintah daerah mengambil kebijakan, seperti misalnya bagi-bagi masker,” pungkasnya.
Kabut asap yang membuat jarak pandang memendek diakui warga Dharmasraya. “Kalau mau pergi kemana- kemana harus menggunakan masker,” kata Rini, seorang warga setempat.
Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum kabut asap semakin tebal dan mengganggu kesehatan warga. (roni)