LUBUK BASUNG – Bupati Agam H. Indra Catri menyebutkan, Tim Penggerak PKK bersama kadernya di samping menjalankan 10 program pokok PKK, juga menjadi pionir dalam penanganan Covid-19.
“Menjadi pionir adalah bentuk jati diri dan keluarga, terutama dalam penanganan Covid-19,” ujar Indra Catri saat menghadiri peringatan HKG PKK ke-48 tingkat Kabupaten Agam, di aula Bappeda Agam, Rabu (26/8).
Sekarang semua sektor terpapar pandemi Covid-19. Khusus Agam ada tiga sektor utama dan TP-PKK bersama kadernya dapat ambil bagian dalam penanganannya.
Sektor pertama, badan harus sehat, karena sekarang keluarga tim penggerak PKK dan kadernya juga terancam pandemi Covid-19.
“Tidak apa kita bawel kepada keluarga dan masyarakat untuk mengajak disiplin menerapkan protokol kesehatan, supaya tidak terpapar Covid-19,” katanya.
Kedua, jangan sampai ada masyarakat yang tidak makan karena dampak pendemi. Saat ini kasus meningkat, kalau PSBB kembali diterapkan anggaran tidak lagi mencukupi.
Diharapkan tim penggerak PKK dan kadernya, ketika terjadi kemerosotan ekonomi agar saling berbagi dan mengingatkan untuk bisa terhindar dari virus corona, dengan cara mengajak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Kita patut bersyukur dengan adanya dasawisma dan program Agam Menyemai yang dijalankan selama ini, sektor pertanian menjadi kuat dan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi terpenuhi,”katanya
Bagi OPD terkait dimintanya agar terus membagikan bibit kepada masyarakat, karena sektor pertanian juga membantu masyarakat dari sektor jasa dan perdagangan, yang perekonomiannya terdampak pandemi.
Sedangkan sektor ketiga adalah memperhatian pendidikan. Ia minta untuk menjaga anak dan bimbing mereka dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh melalui sistem daring dan luring.
“Pembelajaran daring membuat pengeluaran jadi bertambah, sedangkan pendapatan berkurang akibat tidak bisa berdagang. Ini juga menjadi perhatian bagi kita untuk kelangsungan pendidikan,” katanya.
Disamping menjalankan tugas pokok, hal ini menjadi momentum HKG ke-48.
Ketiga sektor utama itu dilakukan reorientasi dan jadi ladang pengabdian bagi PKK, bagaimana membantu masyarakat keluar dari pandemi, sehingga ekonomi, kesehatan, dan dunia pendidikan kembali membaik. (mursyidi)