Hendri Nova
Wartawan Topsatu.com
“Da… Pulanglah awak ke Padang, kangen soto Padang anak Uda ini…” kata Dewi dengan suara merengek pada suaminya yang sedang sibuk dengan smartphonennya. Tangan Andam Dewi sibuk mengelus perutnya yang sudah membuncit.
“Cuma soto Padang, kok harus pulang pula ke Padang Dek… Di Jakarta kan juga sudah banyak dijual di rumah-rumah makan Padang. Lagian berapa ongkosnya, bahaya pula sama calon anak kita jika naik pesawat…” jawab suaminya tanpa menggalihkan pandangannya dari layar smartphone.
“Ih… Uda ini… Ini request anak juga. Nanti jangan salahkan Dewi, jika anak Uda nanti lahir dengan air liur yang terus menetes dari bibirnya…” ancam Dewi, mulai mengeluarkan senjata andalannya.
“Tuh… mulai ngancam-ngancam… Sekarang coba telepon Bundo Adek atau Mama Uda setelahnya, siapa tahu ada anggota keluarga kita yang mau pergi ke Jakarta dalam waktu dekat. Nanti kita bisa titip soto Padang sama mereka,” saran suaminya.
“Oke Uda… Adek coba telepon dulu,” jawab Dewi yang akhirnya mengikuti saran suaminya.
Suami Dewi kembali sibuk dengan smartphonennya, sementara Dewi tampak sedang bicara serius dengan Bundonya di telepon. Selang beberapa menit kemudian, Dewi kembali duduk sambil bersandar manja di pangkuan suaminya.
“Da… kata Bundo maupun Mama Uda, ndak ada satupun dari keluarga kita yang ada jadwal terbang ke Jakarta dalam pekan ini. Tapi ada kabar baik dari Mama Uda, kata Mama nanti dikirimkan saja melalui paket sehari sampai dengan JNE. Sekalian Mama juga mengirimkan randang untuk adik Uda yang kuliah di Universitas Indonesia (UI) itu…
“Alhamdulillah kalau begitu, nanti Uda minta Ali untuk singgah ke rumah mengantarkan soto pesanan adek…” jawab suaminya dengan senyum sumringah.
“Tapi Da… Adek kangennya Soto Rajawali… Tapi adek takut bilangnya sama mama Uda, takut mama tersingung…” rengek Dewi, sambil menarik pelan jenggot suaminya.
“Aduh duh duh… Jangan keras kali Dek… rontok janggut Uda nanti. Nah… Biar Uda telepon Mama dulu…” ujar suaminya yang langsung mencari nama mamanya di daftar panggilan di aplikasi miliknya.
Tak lama kemudian terdengar dengan sangat jelas di telinga Dewi, dari speaker phone suaminya, suara anak beranak itu berbasa basi melepas kangen.
“Ma… tadi Dewi nelpon minta soto Padang ya? Gini Ma… Adi juga kangen soto Padang… tapi Soto Rajawali Maaa… Nanti Adi kirim duit dehhh..” rayu Adi pada Mamanya.
“Jadi kamu sebenarnya yang kangen, bilang dari tadi, pakai alasan cucu Mama segala…” omel mama Adi.
“Itu bener juga Ma… Anak sama bapaknya terkoneksi sama-sama kangen hehehe…” tawa Adi lepas.
“Okelah… cepat kirim uangnya. Dan ingat ya Adi, Mama ndak rela melihat cucu mama nantinya ngeces, gara-gara kandaknya (keinginan) tidak dapat. Pokoknya kalau cucu Mama kangen sesuatu dan harus dikirim langsung dari Padang, bilang ke Mama biar Mama kirim via JNE…” tekan Mama Adi.
“Iya… Ma… Siappp… Adi transfer sekarang ya Ma… tunggu sebentar… Nah cek rekening Ma… Sudah Adi transfer…” ujar Adi.
“Alhamdulillah sudah masuk. Sudah ya, Mama lanjutkan masak rendangnya dulu…” ucap Mama Adi.
“Oke Ma… Assalammu’alaikum wr wb…” jawab Adi yang langsung menutup telepon begitu mamanya selesai menjawab salam dan menutup telepon.
“Alhamdulillah… makasih ya Da… muachhh…” Dewi mendaratkan ciuman sayang pada suaminya.
Inovasi baru
Inovasi baru yang dilakukan JNE sumbar, benar-benar telah menjadi solusi brilian bagi semua pecinta kuliner Padang. Tak hanya di seluruh Indonesia, tapi juga dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
“Program pesan kuliner Padang sehari sampai itu, merupakan inovasi terbaru kami di JNE Padang. Tidak itu saja, inovasinya juga menyasar bagi anak-anak Minang di rantau yang kangen masakan orang tuanya.
“Nah khusus kuliner Padang, tahap pertama ini baru bisa soto Padang saja. Hal itu setelah melewati beberapa kali percobaan, dimana hasilnya menunjukkan soto Padang sampai di tangan konsumen masih dalam keadaan segar, sehingga serasa makan soto Padang langsung di Padang,” kata Kepala cabang JNE Padang, Yusran.
Yusran mengatakan, untuk harga pengiriman sudah tertera jelas di website dan aplikasi JNE produk sehari sampai, dijamin tidak ada penambahan biaya ekstra. Kurir JNE akan langsung mengantarkan pesanan di hari yang sama.
“Inovasi baru kami ini akan terus dikembangkan seiring tingginya minat konsumen. Untuk kuliner sate, saat ini belum bisa karena pada tahap ujicoba, kuahnya telah mencair di sore hari.
“Namun jika di kemudian hari kuahnya masih kental selama 1×24 jam, maka kami akan segera menerima pesanan untuk mengirimkan sate langsung dari Padang,” tambahnya.
Yusran mengatakan, peminat kuliner asli dari Padang sangatlah banyak. Apalagi wisatawan yang kadung jatuh cinta pada kuliner Padang, sewaktu mereka berwisata ke Padang yang memiliki beragam kuliner yang memanjakan lidah.