Payakumbuh – Penambahan kasus positif baru di Kota Payakumbuh memang tidak mengejutkan, karena aktivitas warga kota yang sudah seperti biasa tanpa memperhatikan protokol kesehatan, memang sudah bisa diprediksi. Bahkan, penambahan kasus baru dari hari ke hari menunjukan peningkatan.
Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, menyikapi kenaikan angka kasus positif covid-19 yang terjadi di kota itu dengan prihatin. Karena sampai Minggu (23/8), di Payakumbuh telah terkonfirmasi sebanyak 23 kasus positif. Dimana Payakumbuh yang semula berada pada zona hijau, kini telah berubah menjadi zona kuning. Akibatnya, beberapa kebijakan ditunda kembali oleh tim gugus tugas, apalagi yang menyangkut hal keramaian seperti masuk sekolah kembali dan kegiatan keramaian lainnya.
Selaku wakil rakyat, Hamdi Agus dan para dewan telah menerima aspirasi dari warga, agar untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka disegerakan kembali. Namun, keinginan itu nampaknya harus ditunda terlebih dahulu karena adanya perubahan kebijakan yang diambil tim gugus tugas.
“Memang masyarakat terutama para orang tua sudah meminta agar PBM tatap muka di sekolah sudah dimulai, apakah dengan pembatasan jumlah siswa yang dibagi sistem waktu belajarnya. Tapi protokol kesehatan yang dikeluarkan menteri kesehatan dan kemendagri yang boleh melakukan PBM tatap muka adalah daerah yang di kategorikan hijau,” ujarnya, saat dihubungi, Minggu (23/8).
Menurutnya, dengan adanya pertambahan penularan di Kota Payakumbuh, menjadikan Payakumbuh tidak berada pada zona hijau lagi. Hal ini tentu menjadi pertimbangan lagi untuk memulai PBM tatap muka.
“Kami di DPRD telah mendorong agar pemerintah untuk melakukan sosialisasi maksimal pada masyarakat tentang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan ketika keluar rumah memakai masker, cuci tangan, mengurangi aktifitas keramaian dan menjaga jarak. Kalau perlu, dibuatkan Perda untuk pelaksanaan tatanan hidup normal baru, kita sangat mendukung,” pungkas Hamdi. (207)