Padang – Meski terjadinya peningkatan kasus corona di Sumatera Barat (Sumbar) pada akhir-akhir ini, dipastikan tidak akan ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar. Ini dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.
Hal itu ditegaskannya, menjawab sejumlah keresahan di masyarakat, beredar informasi Pemprov Sumbar akan memberlakukan PSBB lagi. Bahkan, sudah menjadi pembicaraan banyak warga. Menurut Jasman Rizal, PSBB itu hanya salah satu metode untuk memutus penyebaran corona. Sekarang Sumbar sudah masuk dalam tatahan kehidupan normal baru. Perekonomian harus bergerak, masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona.
“Mungkin perlu saya jelaskan, PSBB tidak mungkin dilaksanakan lagi, karena PSBB harus izin Kemenkes. Sementara PSBB telah diganti dengan pola hidup kebiasaan baru, produktif dan aman corona,” jelasnya, Kamis (27/8).
Jika PSBB diberlakukan lagi, akan mati perekonomian masyarakat, semua usaha tidak akan bergeliat. Karena dampak PSBB sangat besar. Masyarakat tidak produktif dan negara harus menanggung kebutuhan pokok kehidupan masyarakat selama PSBB.
“Saya tidak tahu juga, siapa yang mengisukan soal PSBB ini. Dampak ekonomi, politis, psikologis sangat besar jika PSBB dilaksanakan,” ucapnya.
“Sekali lagi kami tegaskan, PSBB itu tidak ada lagi dalam kondisi new normal ini. Karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Makanya, perekonomian tetap bergerak, aktivitas jalan terus, namun kita harus menyadari bahwa disekeliling kita ada virus corona,” tegasnya.
Kemudian Jasman mengingatkan, masyarakat harus betul-betul lebih berdisiplin untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah, harus mengaktifkan kembali cara-cara hidup dengan kenormalan yang baru. Oleh karena itu ikuti protokol kesehatan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila keluar rumah, berolahraga dan tetap jaga kesehatan.
“Tetaplah beraktivitas, namun ingat, patuhilah protokol kesehatan dengan disiplin tinggi,” ingatnya. (yose)