Kasus Covid-19 Melonjak, Pemko Payakumbuh Gelar Rakor

PAYAKUMBUH – Menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 09 tahun 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan pengoptimalan Posko penanganan Covid-19 dan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 gelombang ketiga di Kota Payakumbuh, Pemerintah Daerah setempat mengadakan rapat koordinasi (Rakor) bersama camat dan lurah yang ada di kota itu.

Dalam Rakor ini membahas tentang peningkatan partisipasi masyarakat dan pengaktifan kembali Posko Satuan Tugas penanganan Covid-19 tingkat kelurahan dan kecamatan. Dengan pengoptimalan pencegahan, pembinaan dan penanganan Covid-19 terhitung mulai tanggal 20 April 2021 ssampai 3 Mei 2021.

“Kita akan membangun Posko, karena bukan tidak mungkin lonjakan mudik akan mulai saat ini. Untuk bapak dan ibuk camat serta lurah, mohon warganya lebih di kontrol lagi. Bagi warga yang datang harus dilakukan rapid test, saat ini sudah terjadi gelombang Covid-19 yang ketiga di kota kita ini,” ujar Walikota Payakumbuh Riza Falepi, saat membuka Rakor yang dilaksanakan di Aula Ngalau, lantai III balaikota Payakumbuh, Kamis (22/4).

Menurut Riza, camat dan lurah dapat mensosialisasikan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing sesuai dengan surat edaran Walikota nomor: 45/SE/COVID-19/PYK/IV/2021 tentang pelaksanaan ibadah dan pelaku perjalanan dalam negeri selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, agar tidak melakukan mudik lebaran dalam masa pandemi Covid-19. “Posko akan kita berlakukan 24 jam. Minimal posko ini diterapkan di zona orange sampai merah yang ada di Kota Payakumbuh. Untuk itu, mari kita himbau masyarakat untuk melaporkan setiap orang atau tamu yang datang dari luar daerah ke posko terdekat,” tambahnya.

Selain itu, tidak lupa Riza menyampaikan, untuk yang beraktifitas di kantor agar jaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas, serta kantor disterilkan secara berkala demi kesehatan bersama. “Untuk Mal pelayanan publik, tolong dijaga betul dan terapkan protokol kesehatan ketat. Karena daerah tetangga kita sudah zona merah. Di kelurahan dan kecamatan yang zona merah, proses belajar mengajar di stop,” terangnya.

Di akhir pemaparannya, Riza berharap semua instansi terkait dapat bekerja sama dan menghimbau masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19 yang dikhawatirkan dapat melonjak sebelum hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah ini.

“Daerah kita saat ini ada beberapa zona orange dan zona merah. Harap instansi terkait menjaga ketat daerah tersebut, agar kita dapat menekan penyebarannya. Dan mari lakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan. Semoga bapak dan ibu dapat bekerja dengan sebaik-baiknya,” kata Riza.

Sebelumnya, dinas kesehatan Kota Payakumbuh kembali mengumumkan adanya satu orang pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. BM, laki-laki, 67, warga Padang Tangah Payobadar, yang sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit dengan gejala demam, batuk serta lemah anggota gerak dan telah dimakamkan dengan protokol Covid-19.

“Untuk warga kita yang meninggal ini, pengambilan spesimennya dilakukan tanggal 19 April lalu. Hasilnya baru keluar hari ini dan beliau meninggalnya kemaren, makanya baru ketahuan hasilnya hari ini. Dengan demikian sampai hari ini sudah 12 orang yang meninggal dunia di Payakumbuh terkonfirmasi positif Covid-19,” ucapnya.

Dikatakan, dari tracking yang dilakukan kepada riwayat kontak masyarakat yang dinyatakan positif, hari ini diinformasikan kalau ditemukan lagi penambahan sebanyak 13 kasus positif Covid-19 dan dua orang yang bebas isolasi di Payakumbuh. “Hari ini terjadi penambahan kasus yang cukup banyak dari tracing yang kita lakukan. Kita kembali ingatkan kepada masyarakat, agar bisa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Supaya mata rantai penyebaran virus ini bisa dikendalikan lagi di kota kita ini,” ucapnya. (bule)