PESISIR SELATAN ,- Tradisi rabab pasisia merupakan kesenian tradisional Minangkabau yang masih berkembang hingga saat ini, terutama di daerah Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kesenian ini memiliki ciri khas tersendiri, terutama dari segi bentuk alat musik yang mirip dengan biola dan nuansa irama yang variatif.
Dalam perkembangannya, rabab pasisia memiliki komposisi tersendiri tergantung pada lagu yang dimainkan, dengan memadukan unsur-unsur kaba sebagai materi pokok atau melantunkan lagu tentang suatu kisah. Pertunjukan rabab pasisia biasanya dilakukan pada konteks upacara adat istiadat masyarakat setempat, seperti perhelatan perkawinan, turun mandi, dan upacara alek nagari.
Kesenian rabab pasisia juga memiliki hubungan erat dengan seni tutur kaba, yang dikenal dengan Basikambang. Seni ini diyakini telah lama mentradisi dalam kehidupan masyarakat Pesisir Selatan, dan banyak melahirkan seniman-seniman rabab yang membawakan kaba.
Rabab merupakan tradisi lisan pasisia sampai sekarang masih bertahan. Bagi tukang rabab yang melek teknologi digital, rabab di hadirkan di laman medsos maupun di youtube. Bagi yang tidak memiliki medsos akan bertahan di SPBU maupun POM bensin sekedar mengharap belas kasih dari yang membeli bensin maupun solar.
Tukang rabab bertahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Padahal Rabab merupakan kekayaan tradisi lisan Minangkabau yang luar biasa.
Semoga generasi muda lebih mencintai rabab sebagai tradisi lisan Minangkabau. Semangat bpk tukang rabab sebagai tonggak terdepan pelestari tradisi. (Dr. Zulfa)