PADANG – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Al Washliyah Sumatera Barat, Nurkhalis mendesak kepolisian segera mengusut pelaku pengeroyokan terhadap Kepala sekolah Yayasan Pendidikan Agama Islam (PGAI) Padang, Yunarlis.
“Kami meminta kepada aparat kepolisian untuk segera mengusut pelakunya yang disebut hingga belasan orang dan mengungkap motifnya,” ujarnya di Padang, Kamis (3/11).
Tindakan premanisme itu menurutnya selain menimbulkan korban, juga dikhawatirkan mempengaruhi psikologis anak-anak yang belajar di sana. “Kita khawatirkan akan membuat anak-anak kita yang belajar di sana akan trauma terhadap hal-hal yang berbau kekerasan,” tutur pria yang juga Koordinator Wilayah Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Sumbar ini.
Pihaknya yakin dengan penjelasan korban disertai saksi-saksi, polisi tidak akan kesulitan mengungkap dan memproses pelakunya.
Selain itu Nurkhalis juga meminta kepada Gubernur dan DPRD Sumbar untuk turun tangan menyelesaikan kalau memang ada masalah yayasan sekolah tersebut yang belum selesai. “Ini menyangkut pendidikan anak-anak kita juga. Semua pihak yang berwenang untuk itu seyogyanya turun tangan menyelesaikannya,” lanjut pendiri PKBM Gempita Sumbar itu.
Sebelumnya Yurnalis berserta anak kandungnya menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam sekolah. “Saya diseret, dicekik, dipukul lalu dikeroyok oleh preman yang mengatasnamakan warga sekitar, di dalam pekarangan sekolah PGAI,” ujarnya.
Ia menyebutkan preman tersebut berjumlah 15 orang datang dan memukuli dirinya pada pukul 11.30 WIB dalam kegiatan proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut. “Pelakunya ada 15 orang, melakukan pengeroyokan secara beringas kepada saya,” katanya lagi.
Hal yang sama juga di alami oleh Anak kandungnya, Taufikulhakim yang datang ke sana setelah diberitahu ayaknya dikeroyok sekelompok orang. Kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Padang.
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Dedy Andriansyah Putra mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tindak pindana pengeroyokan itu. “Iya benar, kedua korban tadi sudah melapor ke Polresta Padang,” ujarnya.
Dalam laporan tersebut, kata Dedy, yang terlapor berinisial, AT, Ed, Er, Is, H dan ada beberapa orang lainnya.
“Atas laporan tersebut, kita saat ini akan melakukan proses penyelidikan terhadap kasus penganiayaan tersebut,” lanjutnya. (gv)