Adakah diantara kita yang tidak merasa ngeri? Coba kita bayangkan bersama. Andaikata dalam waktu 30 menit Allah menaikan permukaan laut kita setinggi 100 meter saja, kira-kira Indonesia ini akan seperti apa dan berapa orang dari kita yang akan tersisa.
Atau dalam waktu bersamaan Allah meletuskan 55 buah gunung berapi aktif yang ada di Indonesia. Bisakah anda bayangkan berapa skala richter gempa yang ditimbulkan? Apa saja yang akan luluh lantak dan seberapa banyak diantara kita yang akan jadi korban atau terdampak.
Lebih mengerikan lagi bila Allah datangkan keduanya dalam waktu yang sama, 55 gunung meletus secara bersamaan kemudian disertai dengan naiknya permukaan laut setinggi 100 meter. Akan seperti apakah Indonesia bila itu terjadi?
Allahuwalambisswab, pastilah amat mengerikan.
Akankah biduak lalu kiambang batauik? Akankah semua pihak mampu berlapang dada bila pengumuman KPU tentang Presiden dan Wakil Presiden terpilih paralel dengan hasil real count. Atau, akankah hiruk pikuk kecurangan pemilu ini harus meluap sampai ke ruang sidang Bawaslu, MK, DPR atau harus tuntas di ruang sidang demonstran seperti tahun 1998.
Penulis sangat awam untuk memprediksi semua itu. Namun yang penulis tahu, orang pintar berkata kalau ada asap pasti api. Mudah-mudahan hiruk pikuk kecurangan pemilu ini hanyalah serupa asap dari tungku dapur demokrasi. Bukan asap dari kebakaran dapur demokrasi itu sendiri.
Semoga kita semua tidak sedang menunggu suatu petaka yang serupa dengan Topan Nabi Nuh. Ya Allah, jauhkan kami dari semua itu.
GE-Pdg01Ramadhan1445.