Kejati Sumbar Bantu Korban Gempa Pasbar

PASBAR – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat, Yusron meninjau Timbo Abu Ateh sebagai lokasi parah terdampak gempa Pasaman Barat 25 Februari lalu.

Kedatangannya juga sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban gempa di wilayah tersebut. Bantuan itu berupa logistik dan juga mainan untuk anak-anak.

Dia katakan, bantuan yang diantarkan tersebut merupakan donasi dari pegawai di lingkungan Kejati serta dari para Kejari di Sumbar.

“Duka masyarakat di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ini juga menjadi duka kami. Sehingga hati kami terketuk untuk mengumpulkan donasi dengan rekan-rekan Kejari,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, Ia mengerti bagaimana yang dirasakan para korban. Namun, masyarakat harus bangkit kembali. Musibah sudah berlalu, tapi kehidupan harus berlanjut.

Untuk itu ia berharap, segenap elemen untuk bahu membahu membantu para korban untuk bangkit kembali, sehingga dapat menjalankan aktifitas dengan normal kembali.

“Apa yang kami bawa ini tidak bisa memenuhi semua kebutuhan di sini. Namun, kami berharap bisa mengurangi beban berat ini. Yang paling penting kita semangat, dibalik cobaan ini ada hikmah yang lebih besar,”katanya.

Dalam kunjungannya, Kejati diterima langsung oleh Bupati Pasaman Barat Hamsuardi, Wakil Bupati Risnawanto, Kepala Kejaksaan Negeri Pasbar Ginanjar Cahya Permana, dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini.

“Saya sudah empat kali ke Pasbar ini, namun ke Timbo Abu Ateh ini baru kali pertama. Kami datang untuk ikut merasakan duka masyarakat di sini,” kata Yusron.

Sementara itu, Bupati Hamsuardi mengucapkan terima kasih kepada Kejati, Kejari yang telah peduli dengan warga Pasbar yang tertimpa bencana gempa bumi. Gempa yang telah memporak porandakan rumah dan lahan pertanian masyarakat serta merenggut kebahagiaan anak anak.

“Dengan kedatangan bapak-bapak dan ibu ke sini, kami merasa bersyukur. Inilah warga kami yang masih di tenda,”kata Hamsuardi.

Saat ini pihaknya juga terus melakukan pembangunan pondok transisi pemulihan pascagempa bumi di kabupaten Pasaman Barat atau sering disebut dengan Rumah Hunian Sementara (Huntara). Ia bersama Governmental Organization (NGO) terus mengupayakan itu semua.

“Tentunya tanpa dukungan semua pihak, kami juga tidak bisa pulih,”ujar Hamsuardi. (dika)