Apalagi saat ini, sebutnya, dunia sudah menawarkan pengelolaan Big Data. Dengan singkronisasi data yang bisa dilakukan oleh pemerintah, maka sektor pertanian bisa dikelola dengan baik.
Badan Pusat Statistik mencatat, laju inflasi Indonesia pada Desember 2018 mencapai 0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) senilai 135,9. Angka tersebut membuat inflasi tahunan pada 2018 menjadi 3,13 persen dari target 3,5 persen.
Menurut data, inflasi bahan makanan mencapai 1,45 persen dan memiliki andil 0,29 persen dari inflasi umum di bulan itu. Sementara kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi senilai 1,28 persen dengan andil 0,24 persen dari total inflasi umum.
Data menjelaskan, inflasi yang terjadi selama bulan Desember 2018, salah satunya disumbang oleh beras dengan persentase 0,03 persen. Kondisi ini kemudian cukup kontradiktif dengan pasokan beras pada tahun 2018 yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian yang mencapai 2,7 juta ton.
Catatan Bulog juga menyebutkan bahwa stok awal untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di tahun 2015 adalah 180.286 ton, di tahun 2016 adalah 225.606 ton, tahun 2017 adalah 286.664 ton dan meningkat signifikan di tahun 2018 sebesar 2.368.072 ton (per 30 November 2018).
Untuk prognosa beras di akhir Desember adalah 3,8 juta ton. Namun dengan sumbangan laju inflasi tersebut, upaya pemerintah lewat Kementerian Pertanian untuk mengontrol produksi beras dikritik.