PARIAMAN – Virus korona sudah menjadi trending topic di dunia, apalagi di Indonesia. Sejak mewabahnya virus ini banyak dampak yang muncul, bukan saja kematian bagi yang terserang, tapi semua sektor kehidupun pun terkena imbasnya
Dalam beberapa hari lali, umumnya di Sumbar, khususnya di Kota Pariaman, pelajar mulai dari tingkat PAUD sampai SMA dan sederjat diliburkan, dengan syarat harus belajar di rumah.
Kini, merembet pula ke sektor wisata. Dimana beberapa kota di Sumbar sudah ada yang menutup destinasi wisatanya dari kunjungan orang. Namun, bagi Kota Pariaman tidak demikian. “Destinasi wisata di Kota Pariaman tetap dibuka”, ucap Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin ketika rapat dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 yang dipimpin Gubernur Irwan Prayitno dihadiri sejumlah kepala daerah di gubernuran, Jumat (20/3).
“Kota Pariaman masih membuka objek wisata sampai saat ini, karena memikirkan ekonomi masyarakat yang tergantung kepada pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut,” ucap Mardison Mahyuddin.
Ia memahami imbauan Gubernur Sumbar untuk menutup objek wisata demi mencegah penyebaran wabah covid-19 ini. Tapi tentu perlu juga memikirkan ekonomi masyarakat.
Selain itu, objek wisata tersebut tergantung juga dengan akses transportasinya. Sementara pengunjung yang ingin berwisata ke Kota Pariaman kebanyakan menggunakan kereta api.
” Perlu kita ketahui juga penumpang kereta api tersebut bukan berasal dari luar Sumbar tapi dari Padang. Kota Padang merupakan pengunjung terbanyak yang menggunakan kereta api tersebut,” tuturnya.
Namun demikian, Pemko Pariaman tetap waspada dalam menghadapi wabah covid-19 yang kapan saja mungkin bisa terjadi.
” Pemerintah Kota Pariaman secara maraton melakukan pencegahan agar tidak menyebarnya covid-19 ini di Kota Pariaman dengan menempatkan petugas kesehatan untuk berjaga dan melakukan penyemprotan disinfektan di kantor, sekolah, masjid/mushalla maupun objek wisata lainnya,” terangnya. (agus)