Batusangkar – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal melakukan modifikasi cuaca agar tidak terjadi curah hujan di hulu, atau tepatnya di selingkaran gunung Marapi.
“Kita akan modifikasi cuaca agar tidak hujan di hulu atau di sekitar Gunung Marapi, agar tidak terjadi banjir dan longsor susulan, dan juga agar penanganan wilayah pasca bencana maksimal,” kata BNPB Letjen Suharyanto, Rabu (15/5) saat berkunjung ke posko pengungsi Nagari Limo Kaum.
Katanya, BNPB memiliki 3 tugas utama dalam penanggulangan bencana, yakni penanggulangan sebelum terjadi, saat terjadi dan setelah terjadi.
“Sesuai dengan tugasnya, BNPB menegaskan akan selalu hadir di tengah masyarakat yang terkena musibah ini dan memastikan keadaan kembali normal dan baik seperti biasa, dengan terus melakukan upaya-upaya perbaikan maupun pencarian korban yang hilang,” katanya.
Dan khusus korban yang hilang, mengatakan tim gabungan akan terus mencari dalam waktu 6 x 24 jam.
“Tim akan terus berusaha mencari korban sampai ketemu, apabila dalam waktu 6 x 24 jam masih belum di temukan, ketika ahli waris ingin terus mencari, tim kita akan cari, jadi Bapak dan Ibuk tidak usah kwatir, pemerintah pusat, provinsi ataupun kabupaten terus bersama,” timpalnya.
BNPB, lanjutnya, juga memiliki program untuk biaya ngontrak rumah sebesar Rp500 ribu/kk selama setahun.
“Kita juga menyediakan dana ngontrak rumah bagi pengungsi yang rumahnya rusak berat ataupun hanyut. Silahkan wali magari mendata dan sampaikan kepada kami,” ucapnya.
Untuk akses jembatan yang putus, Suharyanto mengatakan pihaknya telah menyediakan 5 jembatan bailey untuk dibangun di titik – titik krusial, sehingga akses jalan dan ekonomi masyarakat kembali pulih dan normal kembali.
“Kita menyiapkan 5 unit jembatan Bailey yang akan kita bangun mulai hari ini di titik-titik yang sangat dibutuhkan masyarakat, bahkan jalan di Silaing yang putus juga sedang dikerjakan Kementerian PU PR, sehingga dalam waktu dekat bisa dilewati, karena ruas itu jalur utama Padang ke beberapa daerah lain,” jelasnya
Sementara Gubernur Mahyeldi minta agar wali nagari membangun atau menempatkan pengungsian di lokasi aman dan pemerintah akan selalu memenuhi kebutuhan pengungsi.
“Bapak dan ibuk dipengungsian silahkan melaporkan apa saja kebutuhan, lapor ke Wali Nagari untuk disampaikan pada pak bupati dan disampaikan kepada kami, jadi jangan risau, kita akan penuhi semua kebutuhan semua,” ujarnya.
Mahyeldi menambahkan pemerintah provinsi bersama pemerintah pusat dan kabupaten siap membangun rumah bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat.
“Kalau bapak dan ibuk rumahnya rusak berat yang memiliki tanah, kita siap membangun kembali rumahnya, dan kalau tidak ada ke depan Insya Allah bekerjasama dengan pihak Kabupaten bahkan dukungan Kanwil Pertanahan Sumbar kita bangun rumah untuk ibuk bapak nantinya,” jelas Gubernur.
Saat itu, Bupati Eka Putra menyampaikan terimakasih atas perhatian semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, BUMN/BUMD dan perantau yang membantu penanganan musibah banjir bandang dan tanah longsor di Tanah Datar.
“Dengan bantuan dan kedatangan pemerintah pusat, provinsi dan pihak lainnya, membuat saya bersyukur dan merasa tidak sendiri menghadapi musibah ini, terima kasih saya pada semua pihak,” ujarnya.
Eka berpesan pada masyarakat untuk tetap bersabar dan terus menjaga kesehatan selama di pengungsian, karena pemerintah akan bekerja untuk turut meringankan beban semuanya.
Kegiatan itu dihadiri Pangkogabwilhan I Letjen TNI Agus Hariadi, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan Anggota DPR RI Jhon Kenedi Aziz. (ydi)