PADANG – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dijadwalkan Senin (13/5) siang tiba di Padang. Besoknya, meninjau lokasi bencana galodo di Tanah Datar dan Agam. Jenderal ini telah meminta jajarannya bekerja maksimal menolong rakyat.
“Iya benar, beliau meminta saya memaparkan kondisi bencana galodo di VIP BIM, Senin,” kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra. Hal serupa juga disampaikan Sekda Sumbar, Hansastri.
Suharyanto, memerlukan pemaparan dari bupati Tanah Datar, Agam dan Padang Pariaman, menyangkut kondisi terakhir daerah bencana. Setelah itu, baru meninjau lokasi. Ia datang dengan tim lengkap.
Sementara itu, data yang dapat redaksi menunjukkan, inilah bencana alam terluas di kaki dua gunung yang menimpa Ranah Minang, dalam “sekejap mata.” Beberapa jam saja, Sabtu (11/5) dan Ahad (12/5) dinihari, sejumlah nagari dilanyau bencana galodo.
Kabar bermula datang dari Galudua Koto Tuo, Ampek Koto, Agam, soal galodo Gunung Singgalang menimpa desa itu. Berselang beberapa menit, hal serupa menimpa sejumlah nagari lain di kaki Gunung Marapi di Agam dan Tanah Datar.
Data parsial dari Agam dan Tanah Datar menyebutkan, jumlah korban total tewas dan hilang, 41 orang. Di Agam, 19 orang meninggal dunia, dua belum ditemukan.
Dari yang meninggal, 10 orang berasal dari Bukit Batabuah, Canduang. Kemudian di Sungai Pua, meninggal 9 orang. “Jadi total 19 orang,” bunyi laporan BPBD setempat. RSAM Bukittinggi, melaporkan, pihaknya sudah menerima jenazah yang diantar ambulance silih berganti.
Di Tanah Datar, 20 orang jadi korban, 8 meninggal, 12 lainnya masih dicari. Jumlah ini, bisa jadi bertambah jam demi jam. Jumlah menjadi simpangg-siur karena provinsi belum punya data akurat. (*)