Opini  

Kesenjangan Sosial pada Mahasiswa

Nama: Faiza Rayyana Zhafira
Jurusan: Ilmu Komunikasi
Instansi: Universitas Andalas

 

Kesenjangan sosial merujuk pada kesenjangan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Kesenjangan sosial adalah perbedaan yang signifikan dalam hal akses dan kesempatan antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap sumber daya. Kesenjangan sosial dapat memperburuk ketidakadilan dan mempengaruhi stabilitas sosial. Di Indonesia, kesenjangan sosial menjadi salah satu masalah sosial yang signifikan dan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Kesenjangan ekonomi adalah salah satu bentuk utama dari kesenjangan sosial. Menurut data Bank Dunia, sekitar 10% populasi terkaya di dunia memiliki sekitar 50% dari total pendapatan global, sementara 10% populasi terkaya hanya memiliki sekitar 0,2% dari total pendapatan global. Selain itu, kesenjangan pendidikan juga menjadi isu serius. Menurut UNESCO, sekitar 258 juta anak di seluruh dunia tidak memiliki akses ke pendidikan, yang sebagian besar berada di negara-negara berkembang.

Kesenjangan sosial yang terjadi di dunia pendidkan tak hanya terjadi di sekolah namun juga terjadi di dunia kampus (universitas). Banyak kejadian di kampus yang menunjukan kesenjangan sosial seperti adanya circle atau lingkaran pertemanan berdasarkan hal-hal tertentu, yang di mana mahasiswa tidak berbaur dengan mahasisiwa lainnya. Lingkaran pertemanan di kampus dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif , lingkaran pertemanan yangg sehat dapat memberikan dukungan serta motivasi dan dapat membantu mahasisswa dalam mengembangkan pola pikir dan menyalurkan hobi. Lingkaran pertemanan yang toxic dapat menimbulkan konflik dan bisa saja merugikan kesejahteraan psikologis mahasiswa. Tentu saja itu memberikan dampak buruk bagi mahasiswa seperti ada mahasiswa yang merasa terkucilkan, stress, kecemasan yang berlebih bahkan depresi. Hal ini bisa saja terjadi karena ada mahasiswa yang merasa bossy, namun tak semua lingkaran pertemanan ini memberikan dampak negatif ada juga dampak positif dari lingkaran pertemanan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya circle atau lingkaran pertemanan di dunia kampus, misalnya adanya kesamaan hobi, kesamaan pikiran, dan lainnya.

Faktor-faktor yang memberikan dampak positif adanya circle atau lingkaran pertemanan di kampus:
Adanya kesamaan hobi, minat dan tujuan, tidak sedikit mahasiswa yang membentuk circle karena adanya kesamaan hobi, minat dan tujuan contohnya dalam organisasi, kepanitiaan maupun hal lainnya, in memberikan dampak positif karena dapat mengembangkan pikiran mahasisw dan juga dapt memperluas relasi.

Adanya dukungan emosional dan mental, dengan adanya dukungan emosional dan mental dapat memberikan dampak positif terutama dalam menghadapi tantangan akademis dan stres.

Adanya pengaruh terhadap perilaku dan pola pikir, dengan adanya pengaruh perilaku dan pola pikir yang sama dapat membentuk lingkaran pertemanan, perilaku dan pola pikir yang positif dapat memberikan dampak yang positif pula bagi mahasiswa.

Selain dampak dan faktor-faktor yang positif terdapat pula faktor dan dampak negatifnya, seperti memilih teman berdasarkan barang yang digunakan, seperti kendaraan, mungkin ada sebagian mahasiswa yang berteman dengan mahasiswa yang menggunakan mobil saja saat ke kampus. Handphone, tak jarang ada mahasiswa yang ingin berteman dengan orang-orang yang memiliki merek handphone tertentu, kemudian baju yang digunakan, sepatu, tas yang digunakan harus branded dan hal lainnya.

Hal-hal tersebut dapat membentuk circle pada mahasiswa dan hal tersebut termasuk kedalam kesalahan berpikir, padahal pada dasarnya manusia itu setara dan tidak ada bedanya, namun dengan adanya circle perteanan sperti itu memberikan dampak kesenjangan sosial bagi mahasiswa lainnya. Dampak dari hal buruk tersebut yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial pada mahasiswa. Maka dari itu penting bagi mahsiswa untuk memilih lingkaran pertemanan yang baik dan memberikan dampak yang positif bagi diri.

Untuk menghindari dampak buruk dari lingkaran pertemanan tersebut ada beberapa hal ynag perlu diperhatikan, seperti menerima diri sendiri, saling memperhatikan atau saling peduli satu sama lain, menghilangkan rasa bossy di dalam diri. Penting juga bagi mahasiwa untuk memperhatikan manajmen waktu, mengontrol diri dan integritas akademi untuk meningkatkan kinerja akademik mahasiwa juga untuk kesejahteraan pribadi. (***)