PASBAR – Menunggu sekitar dua jam, ninik mamak se-Pasaman Barat jemput Ketua DPRD, Erianto yang tengah menghadiri acara di aula kantor bupati. Sejatinya, para ninik mamak tersebut datang menghadiri undangan DPRD untuk mengikuti hearing. Akan tetapi sudah molor sekitar 2 jam dari jadwal undangan, hearing tersebut batal digelar.
“Kami sudah menunggu dari pukul 10.00 WIB, tapi tidak ada pimpinan DPRD yang datang, yang menghampiri kami hanya Bapak Baharuddin R sebagai anggota DPRD. Pemberitahuan kepada kami juga tidak ada, ” Kata Ketua Peradilan Adat Pasaman Baray, Dt. Anwir.
Dia katakan, para ninik mamak merasa kecewa kepada Ketua dan DPRD Pasaman Barat yang sudah menelantarkan para ninik mamak di ruang sidang DPRD. Padahal mereka datang atas undangan yang ditandatangani ketua DPRD.
“Yang hadir ini pengurus KAN se-Pasaman Barat dan LKAAM Pasaman Barat, ” katanya.
Tak sabar menunggu di kantor DPRD para ninik mamak sepakat mendatangi ketua DPRD yang sedang menghadiri acara di aula kantor bupati. “Kami jemput ketua DPRD, sekaligus mempertanyakan ada apa sebenarnya dengan DPRD Pasaman Barat. Kami merasa tidak dihargai oleh lembaga yang terhormat itu, ” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua KAN Sinuruik, H. Baharuddin R mengatakan, supaya para ninik mamak ini dihargai. Sebab kedatangan mereka atas undangan ketua DPRD.
“Supaya kami dihargai, saya melihat ada ketidak pedulian terhadap ninik mamak di Pasaman Barat ini. Ini namanya pelecehan. Yang mengundang Ketua DPRD, ” Kata Baharuddin R yang juga anggota DPRD Pasaman Barat.
Dia sampaikan, hearing yang akan digelar sejatinya akan membahas KAN di Pasaman Barat. Saat ini ada dua KAN di Pasaman Barat. Sebelumnya KAN tandingan telah hadir dan diterima DPRD. “Ini KAN yang hadir adalah KAN yang sesuai Perda nomor 18,” sebutnya.
Terpisah Ketua DPRD, Erianto kepada wartawan mengatakan, yang terjadi adalah miskomunikasi. Sebelumnya beliau telah menitip pesan kepada Sekwan akan datang terlambat sebab masih ada acara yang mesti diikuti menemui BPK dan menghadiri undangan pelantikan Bapera DPD Pasaman Barat.
“Ini hanya miskomunikasi. Tadi setelah saya menemui para ninik mamak di kantor bupati, disepakati untuk pertemuan dengan mereka akan dijadwal ulang bulan november mendatang. Kita sudah sepakat, dengan ninik mamak, ada Dt. Anwir beliau juga mantan anggota DPRD, ” ujarnya.
Dihadapan ninik mamak, ketua DPRD juga meminta maaf atas nama lembaga DPRD atas ketidaknyamanan para ninik mamak. Katanya, tidak ada maksud apa-apa, dan murni mis komunikasi.
Sekwan Pasbar, Dasrial mengatakan sudah menyampaikan pesan Ketua DPRD kepada anggota dewan yang hadir. Bahwa beliau dipanggil BPK dan menghadiri undangan pelantikan Bapera. Setelah acara tersebut baru Ketua DPRD akan datang bergabung dalam hearing itu. “Ya ini hanya miskomunikasi, mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi, ” ujarnya. (Dika)