LIMAPULUH KOTA – Ketua DPRD Sumbar, Supardi melaksanakan reses perorangan masa sidang ketiga di daerah pemilihannya, di Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, baru-baru ini.
Kegiatan tersebut digelar di Lapangan PDRI Jorong Koto Kociak.
Sejumlah aspirasi ditampung Ketua DPRD Sumbar dari masyarakat saat pelaksanaan reses ini, diantaranya terkait kebutuhan kelengkapan Balai Adat, bibit ikan dan tanaman, drainase, hingga normalisasi sungai Batang Sinamar.
Ketua Bundo Kanduang Nagari VII Koto Talago, Herni Gusti Kumala Sari dalam kesempatan itu mengeluhkan, soal kelengkapan Balai Adat di nagari yang kondisinya masih kekurangan.
“Karpet belum ada, pelaminan juga belum ada, begitupun kelengkapan lainnya kami belum memiliki. Setiap ada acara kami meminjam keluar dengan biaya jutaan rupiah, mudah-mudahan tahun 2024 dana reses Bapak bisa mengucur untuk membantu kelengkapan di Balai Adat VII Koto Talago ini,” ucapnya.
Selain kelengkapan Balai Adat, Gusti Kumala Sari juga menyampaikan keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan bibit tanaman, dan benih ikan.
“Bibit susah didapat. Kalau pun ada, sudahlah jelek harganya mahal, setelah ditanam pupuknya yang mahal. Di samping itu, kami di VII Talago memiliki banyak kolam ikan, juga tak ada bibit yang bisa dimasukkan karena terkendala biaya. Kami mohon pada Bapak hendaknya ada solusi untuk permasalahan yang kami hadapi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PKK Jorong Padang Jopang, Sayati mengharapkan masyarakat setempat bisa dibantu untuk pembangunan drainase yang layak.
Sebab, saat hujan turun jalan di daerah itu sering kebanjiran.
Mirna mewakili Warga Koto Kociak menyampaikan terkait normalisasi Batang Sinamar yang sudah mendesak.
Ia berharap pada 2024 normalisasi atas sungai itu bisa diwujudkan. Sebab, jika tak disegerakan, akan menyebabkan ancaman terputusnya akses jalan di daerah itu.
Selanjutnya,warga yang lainnya, Datuak Parpatiah meminta kepada ketua DPRD Sumbar Supardi agar Masjid Tua Ampang Gadang yang ada di Nagari VII Koto Talago bisa direhabilitasi, karena kondisinya sudah lapuk bahkan nyaris ambruk.