PADANG – Ketua Tim Bonus Liner Edy Suryanto mengungkapkan, ajang inovasi IQPC 2023 di Kuala Lumpur, Malaysia, diikuti sebanyak 450 peserta yang terdiri dari 93 tim inovasi dari 56 perusahaan yang berasal dari 7 negara di dunia, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Philipina, Zambia dan Sri Lanka.
“Sebagai salah satu peserta yang berhasil mendapatkan predikat Excellent, tentunya kami merasa bangga. Apalagi, pesertanya cukup banyak dan berasal dari perusahaan-perusahan besar dari berbagai negara. Semoga, penghargaan tertinggi ini dapat meningkatkan motivasi kami untuk lebih aktif lagi melakukan berbagai inovasi di perusahaan,” katanya.
Hal itu dikatakan usai Tim inovasi PT Semen Padang Bonus Liner berhasil menyabet prestasi tertinggi yakni predikat Excellent pada ajang International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2023 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-8 September 2023.
Edy menyampaikan terima kasih kepada manajemen PT Semen Padang yang telah mendukung dan memfasilitasi Bonus Liner untuk mengikuti ajang internasional.
Dan, tentunya dukungan tersebut menjadi motivasi bagi tim untuk bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan juga bangsa Indonesia.
“Terima kasih kepada Semen Padang yang telah memberikan kami kesempatan untuk bisa mengikuti ajang inovasi internasional ini,” ujarnya.
Tim Bonus Liner terdiri dari Edy Suryanto (ketua), M Adi Putra (sekretaris), Defrizal Zed (anggota), Almahdi (anggota), Ari Satria Utama (anggota).
Judul inovasi yang ditampilkan tim ini adalah Menurunkan Biaya Pemeliharaan Sebesar 71,41% Dan Mempercepat Waktu Pengadaan Dari 12 Bulan Menjadi 3 Bulan Dengan Cara Membuat Liner Plate Lime Stone Crusher VI Pada Tahun 2021.
Inovasi ini, kata Edy Suryanto, berawal karena pembelian spare part liner plate memakan waktu sampai 1 tahun, dan spare part ini merupakan barang diimpor dari Jerman.
Karena memakan waktu lama, tim Bonus Liner berinisiatif membuat spare part liner sendiri dengan biaya pembuatan sebesar Rp71,9 juta.
“Kalau dibeli, harga spare part ini mencapai Rp242 juta lebih dan ukuran kekerasan material hanya 49,6 HRC (Hardness Test Result). Sedangkan yang kami buat sendiri mencapai 65,8 HRC,” katanya. (*)