PADANG – Keberadaan Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP) binaan Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat mendapat apresiasi dari Ketua KI Jawa Timur Imadoeddin saat berkunjung ke Padang, Selasa (17/12).
“Bagus dan sangat dinamis, apakah ini karna FJKIP. Saya melihat berita KI Sumbar sangat dinamis diberbagai media. FJKIP Sumbar yang pertama di Indonesia.” Katanya didampingi dua komisioner dan pejabat Diskominfo Jatim di ruang sidang Utama KI Sumbar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KI Sumbar Adrian Tuswandi didamlingi KI komisioner KI Sumbar Arif Yumardi dan Tanti Endang Lestari mengatakan bahwa baginya Pers adalah kekuatan untuk keterbukaan Informasi publik yang nyata di Sumbar.
“Berawal dari semangat bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk kepada pers dan tahun ini lewat support Komisi I DPRD Sumbar terbentuklah FJKIP ini.
“Kemitraan yang harmonis dengan Pemprov dan DPRD Sumbar FJKIP dilahirkan berawal dari workshop jurnalis keterbukaan informasi publik, satu visii untuk Sumbar informatif FJKIP dikukuhkan saat Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 6 Desember 2019,”ujar Adrian.
Sementara itu Ketua FJKIP Ope menekankan bahwa pers dengan UU 14 tahun 2008 adalah dua sisi mata uang untuk membangun transparansi.
“FJKIP itu visinya memperkuat keterbukaan informasi publik tapi FJKIP tetap dengan independen pers, kalu KI Sumbar tidak benar pasti kita kritisi,” ujar Ope.
Sedangkan akademisi Unand Ilham Adelano Azre menekankan peran penting Komisi Informasi yakni memastikan transparansi.
“Tugas KI itu berat, memastikan transparansi terutama anggaran di badan publik, karena keterbukaan informasi soal anggaran satu cara dari banyak cara menghindari jerat KPK,” jelas Azre.
Kasi Penyusunan Anggaran Kominfo Jatim Eko mengakui kunjungan ke Sumbar untuk sharing dengan KI Sumbar.(mat)