Capaian-capaian tersebut memperkuat komitmen PT Semen Padang pada keberlanjutan, baik dari aspek sosial maupun lingkungan. Salah satunya, perusahaan menerapkan eco-inovation untuk menjaga kelestarian alam.
Wujud nyatanya, dalam bentuk implementasi energi hijau ramah lingkungan guna mencapai sustainable development. Antara lain, mengurangi penggunaan clinker factor.
Selain itu PT Semen Padang juga menggencarkan penggunaan bahan bakar alternatif pengganti batubara yang lebih ramah lingkungan. Seperti sekam padi, tandan kosong kelapa sawit, dan serbuk kayu.
Guna mendukung komitmen pada energi terbarukan, PT Semen Padang melakukan budidaya tanaman Kaliandra Merah sebagai sumber biomassa.
Kayu Kaliandra Merah bermanfaat sebagai alternatif pengganti batubara yang memiliki nilai 3.800 – 4.200 kilokalori atau setara dengan nilai kalori batubara yang digunakan industri semen.
Selain itu, PT Semen Padang terus mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan. Antara lain dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 MW dan memanfaatkan Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG). WHRPG memanfaatkan panas buang hasil pembakaran klinker untuk menghasilkan listrik.
Perusahaan juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang mampu mensubstitusi sebagian kebutuhan listrik dari PLN. Selain itu, PT Semen Padang juga menerapkan circular eco- nomy dengan menggunakan berbagai limbah dan produk samping industri sebagai bahan baku alternatif yang ramah lingkungan.
Dalam mengatasi masalah sampah di Sumatera Barat, PT Semen Padang mengembangkan program daur ulang “Nabuang Sarok”.