“Sepulang menerima gaji saya langsung ke mall. Membawa ibu memilih televisi keinginannya,” ucap Hamzah melirik televisi pilihan sang ibu.
Dikatakan Hamzah, sebelum pilhan jatuh ke smart televisi, ia sudah membaca keunggulannya terlebih dahulu.
“Smart TV atau Android TV bisa langsung digunakan untuk menyaksikan siaran digital tanpa tambahan STB,” ucap Hamzah.
Lalu setelah memilih televisi keinginan sang ibu, ia pun pulang. Dengan tak sabar, menunggu televisi baru tersebut.
“Kini ibu bisa menonton sinetron kesukaannya,” kata Hamzah seraya menghidupkan televisi barunya.
Kisah dua pemuda tentang migrasi TV digital, bisa menjadi pelajaran. Keinginan keduanya membahagiakan orangtua cukup besar. Dan, tidak akan ada lagi cerita siaran televisi yang layarnya bergoyang, keluar titik, bagaikan semut berjalan ataupun seperti hujan di layar kaca.
Persoalan keduanya teratasi di tengah kebijakan pemerintah menghentikan siaran TV Analog dan beralih TV digital. Ayo dukung program pemerintah migrasi ke TV digital.(Lenggogeni)