Padang  

Kisah Perjalanan Yogi Yolanda, Eks Aktivis Unand yang Jadi Petarung Pilkada Agam

“Atas pengalaman itu makanya saya maju ke politik. Karena secara pribadi saya tidak bisa apa-apa jika tidak berpolitik.”

“Tapi jika kita punya jabatan politik, khususnya jabatan eksekutif, kita bisa membantu banyak orang,” beber Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMN) Sumbar itu.

Aktivitas politik yang dilakukan Yogi pun sempat mengantarkannya ke posisi staf Kepala Bapenas, yang kala itu dijabat oleh Andrinof Chaniago.

Selama menduduki jabatan itu, Yogi mempelajari betul bagaimana pengelolaan pemerintahan, khususnya dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dan dari pengalaman itu pula, Yogi memahami bagaimana strategi pembangunan yang harus dimiliki oleh pemerintah untuk memajukan daerah.

“Satu poin penting yang saya dapatkan pada semua proses tersebut adalah daerah yang maju, pasti pemimpinnya aktif berhubungan dengan pemerintah pusat.”

“Menurut saya, Agam tidak melakukan hal itu selama ini. Itulah yang kemudian mendorong saya maju ke kontestasi Pilkada kali ini,” terang eks Manajer Operasional CIRUS Surveyours Group itu.

Pembangunan Agam

Kabupaten Agam dalam kacamatan Yogi Yolanda memiliki masalah besar pada sektor infrastruktur. Bagi dia, selama ini pembangunan di daerah itu tidak merata.

Sementara pemerataan pembangunan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, karena bersinggungan dengan perbaikan taraf hidup masyarakat.

“Infrastruktur Agam bermasalah. Pembangunan antar wilayah di Agam selama ini tidak merata. Lebih banyak di Agam Timur daripada Agam Barat.”