Klaster Baru di Payakumbuh, Guru Terpapar Covid-19

Riza Falepi. (ist)

PAYAKUMBUH – Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh kembali mengumumkan tambahan kasus positif baru di kota itu, Selasa (21/7). Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, yakni dua perempuan yang sama-sama guru SMP.

Walikota Payakumbuh Riza Falepi, yang juga Ketua Tim Gugus Tugas, kepada sejumlah wartawan dalam video confrence melalui aplikasi daring, menyebutkan, guru tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah dilaksanakan tes swab hasil traking dari guru berinisial MS yang sudah terlebih dahulu dinyatakan positif.

“Mereka sama-sama jamaah dari Masjid Muslimin, jadi kontaknya tidak di sekolah. Tapi dari kegiatan di luar sekolah,” ujarnya, yang juga didampingi Kadis kesehatan Bakhrizal, Kadis Pendidikan AH. Agustion, Kadis Kominfo Jhon Kenedi, Kepala BPBD Yufnani Away, Kepala Kesbangpol Budy D. Permana serta sejumlah pejabat lainnya dilingkungan Pemko Payakumbuh.

Menurutnya, Sampai saat ini kasus positif yang tercatat di Payakumbuh sudah tiga kasus. Kasus sebelumnya tidak termasuk ke Payakumbuh, tapi ke Kabupaten Limapuluh Kota karena pasien berdomisili di daerah tersebut. “Dengan bertambahnya kasus ini diminta kepada seluruh masyarakat, agar tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan dan tidak menganggap bahwa Covid-19 sudah tidak ada lagi,” tambah Riza.

Dikatakan, saat ini masih didapatkan masyarakat yang memberikan komentar-komentar negatif kepada pemerintah, yang seolah-olah pemerintah menjadikan Covid-19 sebagai permainan saja.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Bakhrizal, juga mengatakan, bahwa saat ini Payakumbuh telah memiliki klaster baru yang berasal dari guru berinisial MS ini.

“Ini yang dari awal kami takutkan, akan ada klaster baru. Untuk itu, kami minta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Agar klaster ini tidak terus berkembang di kota kita ini,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan AH. Agustion, mengimbau, agar seluruh guru untuk tidak menolak mengikuti tes swab. Setidaknya tes swab ini memberikan keyakinan kepada diri sendiri dan keluarga, bahwa yang bersangkutan tidak terjangkit Virus Corona ini.

“Sebelumnya memang ada beberapa guru yang dengan beberapa alasan, tidak mau ikut tes Swab ini. Sekarang kami minta untuk ikut, ini untuk kebaikan kita bersama juga,” pungkasnya. (bule)