PADANG PARIAMAN — Perjalanan pasangan politik tanpa mahar H. Refrizal – Happy Neldy untuk pencalonan calon bupati dan wakil bupati dari koalisi partai pengusung Gerindra – PKS terbuka lebar di Pilkada serentak Padang Pariaman 2020 ini.
Dari pemberitaan sebelumnya, partai Gerindra bersedia memberi lampu hijau untuk pasangan ini. Namun ada beberapa catatan yang harus dipenuhi oleh Refrizal sebagai calon bupati.
“Mengingat pak Refrizal adalah senior kita, orangtua kita, tangan dinginnya sudah teruji. Baik secara organisasi maupun kepartaian. Dan pak Ref juga punya hubungan baik dengan petinggi partai Gerindra, juga dengan Sekjen satu perhimpunan dulu di Pelajar Islam Indonesia,” kata Andre menerangkan.
Kendati telah mendapat lampu hijau dari partai Gerindra, pasangan Refrizal – Happy Neldy tetap harus memenuhi beberapa persyaratan lagi sesuai dengan mekanisme kepartaian di Gerindra.
“Gerindra di Padang Pariaman adalah partai pemenang pemilu dengan total 7 kursi di DPRD. Kita mengusung pak Ref tanpa mahar, tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dulu,” terang ketua DPD Gerindra Sumbar ini pada media, Minggu (21/6) yang dihubungi melalui ponselnya.
Syarat yang diberikan Gerindra di antaranya, kata anggota DPR RI yang memiliki nilai sosial tinggi ini, selain akan dipasangkan dengan kader Gerindra untuk posisi calon wakil bupati. Refrizal diminta untuk menyelesaikan mandat dari PKS lebih dulu.
“Karena posisinya kan kita yang dipinang, bukan kita yang minta. Makanya pak Ref harus memberikan mandat dari PKS lebih dulu ke kita sebelum menjalin koalisi. Di atas kertas, Gerindra pasti akan memberikan mandat tertulis kepada Refrizal apabila PKS sudah restu. Walaupun secara informal pak Ref sudah mendapat mandat dari Gerindra tanpa mahar,” tukuknya.
Menurut Andre, dalam membangun koalisi, duduk harus sama rendah, berdiri harus sama tinggi.
“Artinya, mandat dari Gerindra akan diberikan ke kader partai, dalam hal ini Happy Neldy yang menjabat ketua DPC, dan ketua fraksi di DPRD sebagai calon wakil bupati, karena beliau yang akan mendampingi pak Ref. Sedangkan untuk PKS itu sepenuhnya urusan pak Refrizal. Jangan Happy pula yang bangun komunikasi ke PKS di tingkat daerah dan propinsi. Karna mandat PKS itu untuk Refrizal, sedangkan Happy mandatnya sudah ada di Gerindra. Itu yang ingin saya luruskan,” terangnya lagi.
Andre juga menerangkan, koalisi Gerindra PKS di Pilkada serentak 2020 untuk wilayah Sumatera Barat, satu-satunya hanya ada di Padang Pariaman.
“Nah, ini poin penting. Karena koalisi Gerindra PKS pada Pilkada kali ini hanya ada di Padang Pariaman untuk Propinsi Sumatera Barat. Maka dari itu, syarat mutlak yang harus dipenuhi pasangan Refrizal dan Happy dalam pemilihan gubernur harus netral. Sebab di tingkat propinsi Gerindra PKS tidak berkoalisi. Jadi Refrizal dan Happy diminta fokus saja pada Pilkada Padang Pariaman. Tidak boleh mencampuri ranah pemilihan gubernur untuk Sumbar,” jelasnya.
Sementara Refrizal saat dihubungi menyatakan koalisi PKS Gerindra itu menjawab keraguan dak ketidakpercayaan masyarakat pada politik tanpa mahar untuk jadi calon Bupati.
“Saya ikhlas saja karen tujuan saya bukan sekedar mencari jabatan Bupati, tapi ingin beramal sholeh guna memperbaiki Padang Pariaman dan ingin menjadikan Padang Pariaman juara dalam segala bidang, makanya tagar kami adalah #PapaJuara,” ujar Refrizal.
Bakal Calon Bupati Padang Pariaman
Ini juga mohon doa dari masyarakat. “In syaa Allah menjadi Calon Bupati dan menang, terima kasih,” pungkasnya.(*/benk)