PADANG – Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) terpadu adalah program yang dilaksanakan antara Pemrintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, pemerintah kabupaten dan perguruan tinggi di Sumbar untuk mendongkrak pembangunan nagari.
“Tujuannya, mengentaskan nagari/desa dari ketertinggalan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan program ini akan terjalin hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan masyarakat sehingga dapat lebih berperan dalam menyelesaikan kegiatan pendidikan serta penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat,” katan Wagub Audy Joinaldy saat melepas para mahasiswa untuk melaksanakan KKN-PPM Terpadu, Rabu (29/6) di auditorium gubernuran.
Menurut Audy, menghadapi tantangan di era digital dan milenial saat ini, perguruan tinggi perlu memberikan respon dengan engubah paradigma pembangunan menjadi paradigma pemberdayaan dalam pelaksaaan kegiatan KKN agar lebih kontekstual.
Wagub milenial itu juga menyampaikan masyarakat saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan seperti kesulitan ekonomi, kesehatan (stunting), banyaknya pengangguran, meningkatnya biaya hidup serta daya saing produk sehinga melemahkan daya beli masyarakat.
“Hal ini mengakibatkan timbulnya permasalahan yang berakibat meningkatnya angka pengangguran. Oleh karena itu diperlukan pendekatan persuasif dan edukatif agar dapat terhindar dari berbagai masalah tersebut,” jelas Audy.
Pemprov Sumbar sendiri dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, memiliki program unggulan yaitu menciptakan 100 ribu enterpreneur baru dan penurunan angka prevelansi stunting di Sumbar. Oleh sebab itu, peran dari perguruan tinggi sangatlah penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Wagub mengungkapkan berbagai masalah sosial yang muncul di nagari/desa sebagian besar berawal dari masalah ekonomi yang dikarenakan keterbatasan akses terhadap sumber permodalan.
“Jadi diperlukan kiat tersendiri yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan agar kehadiran para mahasiswa nantinya dapat dirasakan manfaatnya serta diterima dengan tanga terbuka dan membaur sebagai bahagian dari masyarakat nagari,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumbar diwakili Sekretaris Supriyadi, M.Si, mengatakan tujuan pelaksanaan KKN-PPM terpadu adalah untuk membantu pemerintah melakukan percepatan pembangunan di nagari/desa tertinggal, mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Dan yang tidak kalah adalah mendayagunakan KKN sebagai pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk menjalankan tri dharma perguruan tinggi, disamping memperluas ruang bagi mahasiswa KKN untuk belajar bersama masyarakat tentang pembangunan desa.
Ditambahkan oleh Kabid Sumber Daya Alam da Teknologi Tepat Gua (SDA dan TTG) Vera Irawati, ST, MM, KKN-PPM Terpadu tahun ini dinamakan KKN-PPM Terpadu “Tuah Sakato” diikuti 400 mahasiswa dari 11 perguruan tinggi yang ditempatkan di nagari yang masih berstatus tertinggal di tiga kabupaten, mulai 14 Juli sampai 20 Agustus 2022.
Rinciannya, Nagari Pancung Taba, Muaro Aie dan Limau Gadang (Pesisir Selatan), Nagari Salimpek dan Aie Dingin (Kabupaten Solok) dan Nagari Koto Dalam Barat, Koto Dalam Selatan dan Sungai Buluah Timur (Padang Pariaman).
11 perguruan tinggi meliputi, Unand, UIN Imam Bonjol, UNP, Unitas, Universitas Perintis, Universitas Islam Mahmud Yunus Batusangkar, Universitas Islam Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Unes, UM Sumbar, ISI Padang Panjang dan Universitas M. Natsir Bukittinggi. (***)