PADANG – Bermain di kandang Bali United, Semen Padang FC mengusung target mencuri poin pada lanjutan Liga 1 di pekan ke dua ini. Setelah tim pelatih melakukan evaluasi dan melakukan analisis permainan untuk di terapkan pemain saat pertandingan di markas serdadu tridatu.
Dengan merombak susunan pemain, kabau sirah sebenarnya cukup merepotkan pemain Bali United. Pada babak pertama kordinasi antar lini sangat baik, sehingga lini tengah berhasil memutus serangan dari pemain serdadu tridatu. Sejalan dengan menyerang, kabau sirah mampu menciptakan peluang.
Penjaga gawang SPFC, Diky Indriyana, bermain sangat bagus dengan melaukan banyak penyelamatan dari banyak nya tembakan ke gawang SPFC yang di lakukan pemain Bali United. Sementara itu di lini pertahanan ada duo center back Carlos Vargas dan Tin Matic yang menjadi benteng pertahanan kabau sirah berhasil menjaga pertahanan selama 90 menit.
Di lini tengah permainan, Charlie Scott sangat baik di babak pertama, sementara Bruno Dybal sempat meciptakan peluang dengan tendangan kerasnya ke gawang Bali United pada menit 47, namun berhasil ditangkap kiper serdadu trida,tu. Sayangnya pada babak kedua Charlie Scott kehabisan stamina, yang membuat dirinya gagal melakukan marking di lini tengah.
Penyerang SPFC di babak pertama sangat agresif menusuk daerah pertahan Bali United. Pemain muda SPFC, Juliansyah beberapa kali menusuk ke daerah pertahanan Bali United. Peluang tendangan Juliansyah dari luar kotak pinalti pada menit 33, sayang nya mampu di tangkap oleh kiper Bali United.
Sementara itu striker tajam musim lalu mejadi top skor SPFC, Kenneth, yang membawa kabau sirah promosi ke Liga 1 berduet dengan Stewart mampu beberapa kali membuka celah di lini pertahanan serdadu tridatu.
Pada menit 70 berawal dari tusukan Alekvan Djin di sisi kiri daerah pertahan Bali United, mampu memberi umpan tarik ke arah Ramadhan yang langsung melesakan tendangan keras ke arah gawang, sayang nya penjaga gawang Bali United, Fitrul DR, mampu menepis dan menciptakan bola pantul yang langsung di sambar Kanneth. Bola masuk ke gawang Bali United.
Drama terjadi dari rauangan VAR review, setelah wasit M. Erfan Efendi berkordinasi dengan wasit VAR berpotensi gol Kannet di anulir. Setalah hasil analisa VAR selesai, gol Kanneth pada menit 70 dinyatakan tidak sah. Kannet sudah berada pada posisi offside saat menerima bola rebound.
Begitulah drama di sepakbola semenjak ada nya teknologi VAR, sedikit saja anggota badan pamain yg berada pada garis offside akan dinyatakan offside. Itulah yang dialami Semen Padang FC saat melawan Bali United. Gol Kannet menjadi “korban” teknologi VAR di Liga 1 musim ini. (dk)