JAKARTA – Libur akhir pekan yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1441 H, dikhawatirkan akan berdampak terhadap munculnya kasus-kasus baru penularan Covid-19, terutama yang mengancam anak-anak.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan, rawannya penularan Covid-19 selama libur Idul Adha 1441 H yang berlangsung mulai Jumat (31/7) hingga Minggu (2/8), karena dipercaya akan banyak warga yang pulang kampung dan membawa anak-anak mereka, termasuk mengunjungi tempat-tempat wisata.
“Waktu libur Idul Fitri kemarin itu kan mereka tak bisa pulang kampung, karena pemerintah memberlakukan Pembatatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB). Kini agak longgar. Sementara di sisi lain, ancaman penularan Virus Corona penyebab penyakit Covid-19 masih terbilang tinggi,” ujar Komisioner KPAI Jasra Putra, Kamis (30/1), di Jakarta.
Terkait engan itu, menurut Jasra yang membidangi Divisi Pengawasan, Minitoring, dan Evaluasi (Wasmonev) KPAI, pihaknya perlu mengingatkan para orangtua agar dalam membawa anaknya berliburan dan berhari raya Idul Adha mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
“Perjalan liburan dan pulang kampung sangat memungkinkan anak akan tertular Covied-19. Ini yang membahayakan dan membuat kita jadi khawatir. Artinya, anak-anak berada dalam kungkungan besarnya angka pasien Covid-19 tersebut. Untuk itu, orang tua perlu ekstra ketat menjaga anak anaknya selama liburan.
Kelompok Kajian Covid-19 KPAI, menurut Jasra, menemukan banyak anak terpapar Virus Corona karena tertular dari keluarga. Bahkan, tegasnya, anak yang meninggal berdasarkan data Gugus Tugas nasional pertanggal 19 Juli sebanyak 62 anak, sebagian usia meninggal anak tersebut belum sempat merayakan ulang tahun pertamanya.
“Namun di sisi lain pembatasan yang sudah masuk setengah tahun membawa ancaman, kejumudan, dan kebosanan. Sehingga sedikit atau banyak menganggu kestabilan emosi dan kejiwaan di keluarga. Untuk itu, dapat dipastikan liburan Idul Adha kali ini, tempat-tempat hiburan yang telah dibuka akan menjadi relaksasi keluarga, termasuk dalam hal ini memaksakan diri pulang kampung,” tuturnya.(musriadi)