Padang – Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat melalui para mubaligh mengajak untuk menyampaikan pesan – pesan demokrasi dan bahaya politik uang bagi demokrasi.
“Untuk bisa menyampaikan pesan – pesan demokrasi kepada 4 juta lebih pemilih di Sumatera Barat, dengan kekuatan KPU tidak mungkin rasanya tanpa bantuan dari para mubaligh,” kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Hubungan Masyarakat, dan SDM KPU Sumbar Jons Manedi saat menjadi narasumber Peran Mubaligh Muhammadiyah dalam Memperkuat Edukasi Tolak Pollitik Uang pada Pilkada Serentak 2024 yang diselenggarakan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah Sumbar di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Sabtu (12/10).
Dalam kesempatan itu Jons Manedi menerangkan, KPU Sumbar telah menetapkan 4.103.084 daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Serentak Nasional (PSN) gubernur dan wakil gubernur dengan 10.846 TPS dan 27 TPS khusus di lokasi khusus.
Dalam kegiatan yang dihadiri pengurus LHKP, mubaligh dan mahasiswa Ilmu Politik dan Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Jons mengajak untuk hadir ke TPS dan menggunakan hak pilih untuk Sumbar 5 tahun ke depan.
“Negara yang merdeka, akan kembali dijajah dengan investasi politik atau pemimpin, mereka akan datang dengan membiayai proses pemilihan kepemimpinan. Politik uang merupakan salah satu indikator calon pemimpin menggunakan investasi politik, nantinya seluruh kebijakan masyarakat akan di pengaruhi oleh penjajah yang telah berinvestasi, pemimpin yang buruk akan menang jika pemilih yang baik tidak menggunakan hak pilihnya,” papar Jons. (r)