PADANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat, Sabtu (18/7) melaksanakan Supervisi dan Monitoring Gerakan Coklit Serentak (GCS) Pilkada di 6 daerah (Kabupaten/Kota) di Sumbar.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua KPU Sumbar Amnasnen melakukan monitoring ke Padang Panjang, sementara komisioner KPU Sumbar lainnya seperti Yanuk Sri Mulyati ke Sawahlunto, Izwaryani ke Padang Panjang, Gebril Daulai ke Pasaman Barat dan Nova Indra ke Tanah Datar. Sedangkan Sekretaris KPU Sumbar ke Kota Pariaman.
Gebril Daulai didampingi Kabag SDM Wandrizen saat melakukan monitoring saat Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di kediaman pribadi Bupati Pasaman Barat di Bandarejo mengingatkan, agar anggota PPDP berhati-hati dan tidak gegabah dalam meneliti data-data pemilih.
“Hati-hati, jangan sampai salah mendatanya,” ujar Gebril Daulai yang juga didampingi Ketua KPU Pasbar, Alharis.
Menurut Gebril, data pemilih tersebut nantinya jelas akan menentukan juga kualitas pilkada apakah berhasil mencapai target atau tidak, karena itu akan berkaitan satu sama lain.
“Bila data pemilih itu asal jadi, selain dapat menimbulkan masalah nantinya, juga akan membuat kualitas pilkada jadi tidak baik,” katanya.
Selain itu, Gebril juga mengingatkan semua penyelenggara yang terlibat, agar tetap mematuhi protokol kesehatan, karena sekarang masih dalam pandemi Covid-19.
“Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Menyadari hal itulah maka KPU memutuskan menambah jumlah TPS,” tegasnya. (mat)