PADANG- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) menyebutkan sebanyak 1.008 unit kotak suara dalam kondisi rusak. Hal tersebut diketahui setelah KPU kabupaten dan kota melakukan penyortiran dan penghitungan kotak suara.
Kepala Bagian Umum, Logistik dan Keuangan KPU Sumbar, Jumiati mengatakan, KPU kabupaten dan kota telah menerima bilik suara dan kotak suara. Untuk KPU Kepulauan Mentawai Kotak Suara masih dalam perjalanan. Sebanyak 88.181 unit kotak suara yang dibutuhkan, KPU Sumbar baru menerima 84.823 unit kotak suara.
“Jadi, 84.823 unit kotak suara ini sudah tersebar di 17 kabupaten dan kota. Hasilnya, setelah dilakukan penghitungan kotak suara dari 84.823 kotak suara kita temukan ada 1.008 kotak suara yang rusak, dan 689 kotak suara yang kurang,” katanya, pada Rabu 8 November 2023
Dengan ditemukannya 1.008 kotak suara rusak tersebut, KPU Sumbar segera melaporkan ke KPU RI agar kotak suara pengganti segera dikirim ke KPU Sumbar, sehingga tidak terjadi kekurangan kotak suara pada hari pemilihan 14 Februari 2024.
“Data kerusakan ini sudah disampaikan secara lisan kepada penyedia untuk dapat menyiapkan penggantiannya. Penyedia menyanggupi untuk segera mengganti setelah ada permintaan tertulis dari PPK KPU Sumbar,” katanya.
Lebih jauh Jumiati mengatakan, berdasarkan hasil penyortiran dan penghitungan kotak suara yang dilakukan KPU kabupaten dan kota di Sumbar, sudah 1.008 unit kotak suara dinyatakan rusak karena sobek. Menurutnya, jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah karena belum semuanya selesai melakukan penyotiran.
“Jumlah kotak suara kemungkinan akan bertambah karena kotak suara untuk KPU Kota Padang Panjang masih dalam perjalanan. Termasuk kotak suara untuk KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum sampai ke gudang di Tua Pejat,” katanya lagi.
Sementara itu, untuk logistik lainnya seperti tinta dan segel sudah proses pengiriman dan ada juga yang sudah diterima beberapa KPU kabupaten dan kota di Sumbar.
“Kemungkinan ke 5 jenis logistik pemilu yang sudah di adakan pada tahap 1 akan diterima semuanya dalam minggu ini,”ujarnya
Ia menambahkan logistik dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 untuk tahap pertama membutuhkan 88.181 kotak suara dan 70.276 bilik suara. Nantinya, tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) membutuhkan lima kotak suara dan empat bilik suara.
Penngiriman logistik pemilu serentak dari pihak penyedia kepada KPU, dapat dilacak secara real time menggunakan sistem informasi logistik. Melalui sistem tersebut, KPU Provinsi maupun kabupaten dan kota dapat melacak pengiriman logistik, jenis barang yang dikirim, ketepatan waktu dan lain sebagainya.
“Guna memastikan logistik pemilu tetap aman, dilakukan pengamanan yang cukup ketat baik pada saat pendistribusian sampai pengamanan di gudang penyimpanan. Hingga saat ini kita monitoring ke kabupaten dan kota semua berjalan lancar,” pungkasnya (Rl)